DiIndonesia, asas teritorial terkandung di dalam Pasal 2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ("KUHP") yang berbunyi: Ketentuan pidana dalam perundang-undangan Indonesia diterapkan bagi setiap orang yang melakukan sesuatu tindak pidana di Indonesia. Asas teritorial ini kemudian diperluas kembali oleh Pasal 3 KUHP:
. x1zkw2t336.pages.dev/543x1zkw2t336.pages.dev/131x1zkw2t336.pages.dev/609x1zkw2t336.pages.dev/721x1zkw2t336.pages.dev/542x1zkw2t336.pages.dev/721x1zkw2t336.pages.dev/683x1zkw2t336.pages.dev/958x1zkw2t336.pages.dev/877x1zkw2t336.pages.dev/372x1zkw2t336.pages.dev/467x1zkw2t336.pages.dev/140x1zkw2t336.pages.dev/828x1zkw2t336.pages.dev/364x1zkw2t336.pages.dev/476
menengadah ke langit ketika salat termasuk perbuatan yang hukumnya