c) Menganalisis Biaya Produksi Prototype Produk Barang Atau Jasa d) Menghitung Biaya Produksi Prototype Produk Barang Atau Jasa. E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Materi Pembelajaran Regular 3.7 Menerapkan Biaya Produksi Prototype Produk Barang Atau Jasa 4.7 Menghitung Biaya Produksi Prototype Produk Barang Atau Jasa. 2. Materi pembelajaran pengayaan
KD Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa. Pengertian Biaya Produksi Pengertian Biaya Produksi – ahli ekonomi yang mendefenisikan Biaya Produksi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut Menurut Hansen & Mowen 2004 50 mengemukakan “ Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.” Biaya produksi dapat diklasifikasikan sebagai biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Definisi Biaya Produksi Sementara itu menurut Usry 200524 adalah “Biaya Produksi adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.” Biaya produksi langsung dan biaya tenaga kerja langsung dapat digolongkan kedalam golongan utama primer cost. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat digabung kedalam golongan konversi Conversion Cost, yang mencerminkan biaya pengubahan bahan langsung menjadi barang jadi. Unsur-Unsur Biaya Produksi Dari pengertian di atas dapat disimpulkan yang termasuk dalam unsur-unsur biaya produksi adalah biaya langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. 1. Biaya Produksi Langsung Yaitu bahan merupakan bagian tak terpisahkan di produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Pertimbangan utama dalam menggolongkan suatu bahan kedalam bahan langsung adalah mudahnya bahan tersebut dapat ditelusuri sampai menjadi barang jadi. Menurut Norren 200050 mendefinisikan “Bahan langsung adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut”. Misalnya kayu untuk meja. Istilah ini kadang-kadang menyesatkan, karena tidak diproses seperti biji besi dan bubur kayu. Sesungguhnya, bahan mentah berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi bahan mentah perusahaan lainnya. 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja pada umumya dibedakan atas tenaga kerja langsung an tenaga kerja tidak langsung. Yang dimaksud dengan tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Tenaga kerja langsung disebut juga “Touch Labour”. Yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung adalah gaji para karyawan. Sedangkan yang dimaksud tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk. Biaya tenaga kerja tidak langsung misalnya biaya untuk pembersih gedung, penjaga malam dan lainnya. Menurut Nafarin 2004100 Mengemukakan bahwa ”Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk.” Contoh dari tenaga kerja langsung adalah perusahaan yang memproduksi rotan antara lain tukang potong rotan, tukang ukur kursi rotan , tukang rakit kursi rotan, tukang ketam pelicin kursi rotan, dan tukang warna kursi rotan. Standar Tenaga Kerja Langsung Standar tenaga kerja langsung terdiri dari standar jam tenaga kerja langsung dan standar tarif upah tenaga kerja langsung. Standar jam tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara Menghitung rata-rata jam kerja yang dikomsumsi dalam suatu pekerjaan dari harga pokok periode yang cara operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu. Mengadakan taksiran yang wajar. Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk isturahat, penundaan kerja yang tidak bisa dihindari, dan faktor kelelahan. 3. Biaya Overhead Pabrik Yaitu seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam produksi langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead terdiri dari biaya bahan penolong, biaya kerja lansung dan biaya-biaya produksi tidak langsung lainnya. Menurut Usry 200426 menyatakan “Biaya overhead pabrik factory overhead dinamakan juga biaya pabrikase manufacturing overhead atau beban dapat didefinisikan sebagai biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja yang tidak dapat dinyatakan bahwa biaya overhead pabrik mencakup semua biaya pabrikase kecuali produksi langsug dan tenaga kerja langsung”. Anggaran Biaya Produksi Anggaran menurut Nafarin 2004 12 adalah “ Suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Adapun Manfaat Anggaran adalah sebagai berikut Sebagai Pedoman Kerja; Budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus, memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Sebagai Alat Pengkoordinasikan KerjaBudget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling kerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin. Sebagai Alat Pengawasan KerjaBudget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai evaluasi realisasi kegiatan perusahaan telah sukses bekerja. Perhitungan Biaya Produksi Menurut Hansen & Mowen 2006 159 Perhitungan Biaya Produksi adalah ”salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan akurat, tepat dan jelas juga sangat penting dalam menentukan harga pokok penjualan untuk mencapai target laba yang diharapkan”. Tujuan perhitungan Biaya Produksi Pada umumnya perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba dengan memperoleh pendapatan dan membandingkannya dengan pengorbanan yang dilakukan atau bila memungkinan pengorbanan yang seminimal mungkin. Dalam rangka mengetahui beberapa besar jumlah laba yang diharapkan akan diperlukan suatu ukuran yang jelas baik dari pendapatan maupun dari pengorbanan. Perusahaan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi perlu mengetahui berapa besar pengorbanan yang telah dilakukan terutama dalam proses produksinya. Tujuan dari perhitungan biaya produksi adalah Untuk Pengendalian Biaya; Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan menetapkan beberapa cara, salah satunya ialah dengan sistem biaya standar. Sistem ini ditetapkan atas dasar pengalaman pada masa lalu dan penelitian secara alamiah. Untuk Perencanaan dan Pengukuran prestasi Kerja; Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan dapat menetapkan kebijaksanaan pada masa yang akan datang. Sebelum melaksanakan proses produksi langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Perencanaan mempunyai hubungan erat dengan pengawasan. Jadi, pemakai sistem biaya standar dan pengawasannya dapat juga dipakai dalam perencanaan biaya produksi. Hal ini berguna untuk mempertimbangkan kejadian-kejadian yang mungkin timbul pada masa yang akan datang. Untuk Penetapan Biaya ; Sebelum hasil produksi di jual, maka terlebih dahulu ditetapkan harga jualnya, agar perusahaan dapat mengambil kebijaksanaan dalam penjualan produksinya. Dalam kenyataan bahwa harga jual tidak selalu didasarkan pada biaya produksi karena masih ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga jual Tandan Buah Segar TBS. Misalnya permintaan dan penawaran dan peraturan pemerintah. Tetapi penetapan biaya produksi merupakan langkah pertama dalam menentukan harga jual produksi sebelum mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas. Selain itu juga penentuan biaya produksi merupakan hal yang mutlak dalam penentuan tingkat laba yang diinginkan. Untuk Penilaian persediaan ; Pada umumya proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi selalu terdapat persediaan, Ini merupakan persyaratan untuk menetapkan harga pokok penjualan secara cermat, dalam pelaporan perhitungan laba rugi. Oleh karena itu pada setiap periode tertentu, persediaan harus dinilai agar dapat ditentukan laba rugi perusahaan. Disamping penentuan biaya produksi, penting bagi pimpinan untuk keperluan analisis dan pengambilan keputusan untuk memecahkan persoalan. Definisi Biaya Produksi Pengertian Biaya Produksi – ahli ekonomi yang mendefenisikan Biaya Produksi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut Menurut Hansen & Mowen 2004 50 mengemukakan “Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.” Biaya produksi dapat diklasifikasikan sebagai biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sementara itu menurut Usry 200524 adalah “Biaya Produksi adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.” Biaya produksi langsung dan biaya tenaga kerja langsung dapat digolongkan kedalam golongan utama primer cost. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat digabung kedalam golongan konversi Conversion Cost, yang mencerminkan biaya pengubahan bahan langsung menjadi barang jadi. Unsur-Unsur Biaya Produksi Dari pengertian di atas dapat disimpulkan yang termasuk dalam unsur-unsur biaya produksi adalah biaya langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. 1. Biaya Produksi Langsung Yaitu bahan merupakan bagian tak terpisahkan di produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Pertimbangan utama dalam menggolongkan suatu bahan kedalam bahan langsung adalah mudahnya bahan tersebut dapat ditelusuri sampai menjadi barang jadi. Menurut Norren 200050 mendefinisikan “Bahan langsung adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut”. Misalnya kayu untuk meja. Istilah ini kadang-kadang menyesatkan, karena tidak diproses seperti biji besi dan bubur kayu. Sesungguhnya, bahan mentah berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi bahan mentah perusahaan lainnya. 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Tenaga kerja pada umumya dibedakan atas tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Yang dimaksud dengan tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Tenaga kerja langsung disebut juga “Touch Labour”. Yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung adalah gaji para karyawan. Sedangkan yang dimaksud tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk. Biaya tenaga kerja tidak langsung misalnya biaya untuk pembersih gedung, penjaga malam dan lainnya. Menurut Nafarin 2004100 Mengemukakan bahwa ” Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk.” Contoh dari tenaga kerja langsung adalah perusahaan yang memproduksi rotan antara lain tukang potong rotan, tukang ukur kursi rotan , tukang rakit kursi rotan, tukang ketam pelicin kursi rotan, dan tukang warna kursi rotan. Standar Tenaga Kerja Langsung Standar tenaga kerja langsung terdiri dari standar jam tenaga kerja langsung dan standar tarif upah tenaga kerja langsung. Standar jam tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara Menghitung rata-rata jam kerja yang dikomsumsi dalam suatu pekerjaan dari harga pokok periode yang lalu. Menggunakan cara operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan. Mengadakan penyelidikan gerak dan taksiran yang wajar. Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk isturahat, penundaan kerja yang tidak bisa dihindari, dan faktor kelelahan. 3. Biaya Overhead Pabrik Yaitu seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam produksi langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead terdiri dari biaya bahan penolong, biaya kerja lansung dan biaya-biaya produksi tidak langsung lainnya. Menurut Usry 200426 menyatakan “Biaya overhead pabrik factory overhead dinamakan juga biaya pabrikase manufacturing overhead atau beban dapat didefinisikan sebagai biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja yang tidak dapat dinyatakan bahwa biaya overhead pabrik mencakup semua biaya pabrikase kecuali produksi langsug dan tenaga kerja langsung”. Anggaran Biaya Produksi Anggaran menurut Nafarin 2004 12 adalah “ Suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Adapun Manfaat Anggaran adalah sebagai berikut Sebagai Pedoman Kerja Budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus, memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Sebagai Alat Pengkoordinasikan Kerja Budget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling kerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin. Sebagai Alat Pengawasan Kerja Budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai evaluasi realisasi kegiatan perusahaan telah sukses bekerja. Perhitungan Biaya Produksi Menurut Hansen & Mowen 2006 159 Perhitungan Biaya Produksi adalah ”salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan akurat, tepat dan jelas juga sangat penting dalam menentukan harga pokok penjualan untuk mencapai target laba yang diharapkan”. Tujuan perhitungan Biaya Produksi Pada umumnya perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba dengan memperoleh pendapatan dan membandingkannya dengan pengorbanan yang dilakukan atau bila memungkinan pengorbanan yang seminimal mungkin. Dalam rangka mengetahui beberapa besar jumlah laba yang diharapkan akan diperlukan suatu ukuran yang jelas baik dari pendapatan maupun dari pengorbanan. Perusahaan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi perlu mengetahui berapa besar pengorbanan yang telah dilakukan terutama dalam proses produksinya. Tujuan dari perhitungan biaya produksi adalah Untuk Pengendalian Biaya; Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan menetapkan beberapa cara, salah satunya ialah dengan sistem biaya standar. Sistem ini ditetapkan atas dasar pengalaman pada masa lalu dan penelitian secara alamiah. Untuk Perencanaan dan Pengukuran prestasi Kerja; Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan dapat menetapkan kebijaksanaan pada masa yang akan datang. Sebelum melaksanakan proses produksi langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Perencanaan mempunyai hubungan erat dengan pengawasan. Jadi, pemakai sistem biaya standar dan pengawasannya dapat juga dipakai dalam perencanaan biaya produksi. Hal ini berguna untuk mempertimbangkan kejadian-kejadian yang mungkin timbul pada masa yang akan datang. Untuk Penetapan Biaya; Sebelum hasil produksi di jual, maka terlebih dahulu ditetapkan harga jualnya, agar perusahaan dapat mengambil kebijaksanaan dalam penjualan produksinya. Dalam kenyataan bahwa harga jual tidak selalu didasarkan pada biaya produksi karena masih ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga jual Tandan Buah Segar TBS. Misalnya permintaan dan penawaran dan peraturan pemerintah. Tetapi penetapan biaya produksi merupakan langkah pertama dalam menentukan harga jual produksi sebelum mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas. Selain itu juga penentuan biaya produksi merupakan hal yang mutlak dalam penentuan tingkat laba yang diinginkan. Untuk Penilaian persediaan; Pada umumya proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi selalu terdapat persediaan, Ini merupakan persyaratan untuk menetapkan harga pokok penjualan secara cermat, dalam pelaporan perhitungan laba rugi. Oleh karena itu pada setiap periode tertentu, persediaan harus dinilai agar dapat ditentukan laba rugi perusahaan. Disamping penentuan biaya produksi, penting bagi pimpinan untuk keperluan analisis dan pengambilan keputusan untuk memecahkan persoalan. Kegiatan Pembelajaran Mengamati biaya produksi prototype produk barang/jasaMengumpulkan data tentang biayaproduksi prototype produk barang/jasaMengolah data tentang biaya produksi prototype produk barang/jasaMenyajikan tentang biaya produksi prototype produk barang/jasa Sumber Materi5 - PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG DAN JASA. Jumat, Agustus 20, 2021 Belajar Online , PKK. Tahapan-tahapan proses kerja dalam pembuatan produk barang atau jasa merupakan hal yang penting dalam membuat suatu produk. Selain itu memahami skema alur kerja dalam proses pembuatan produk juga merupakan hal yang harus diperhatikan. BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE BARANG/JASA Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Banyak yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Bagi suatu perusahaan memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada 3 faktor utama, yaitu jumlah barang yag harus di produksi, biaya per unit, dan harga jual per unit produk tersebut. Salah satu cara untuk mencapai laba adalah memperhatikan biaya, dianataranya biaya harga pokok penjualan di upayakan dapat ditekan seminimal mungkin. Harga pokok merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang diharapkan nantinya memperoleh laba. PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Menurut ilmu ekonmi, biaya terbagi menjadi 2, yaitu biaya eksplisit dan biaya emplisit. Biaya ekspilist adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisiki sperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal. Menurut Mulyadi 20108, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkin tidak terjadi utuk tujuan tertentu. Biaya prosuksi adalah akumulasi dari seluruh biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan menghasilka suatu produk/barang. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang jadi siap dipasarkan kepada konsumen. Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produk ini mempunyai definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. KLASIFIKASI BIAYA Penggolongan menurut Mulyadi 200913-16 adalah sebagai berikut Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran sehubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Pengeluaran biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perushaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok biaya prosuksi, biaya pemasaran, serta biaya administrasi atau umum. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dibagi mejadi 2 golonganbiaya langsung. Biaya langsung adlah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Dengan demikian dengan mudah diindentifikasikan dengan sesuatu yang tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tidak mudah diidentifikaikan denga prosuk tertentu. Penggolongan menurut perilakunya dlama hubungnnya dengan perubahan volume penjualan. Biaya dapat digolongkan menjadi 4biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berupa sebanding dengan perubahan volume egiatanbiaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tepat untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah engan tujuan dengan jumlah konstanta pada volume produksi tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya. Biaya ini dapat dibagi menjadi 2pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode pendapat adalah biaya yag mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. BIAYA PRODUKSI Biaya berbeda dengan biaya dengan non produksi perbedaanya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran, layanyanan pelanggan, design maupun administrasi pada umunya. Analisis biaya produksi Untuk menghitung Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost TFC adlah dengan cara menambah Biaya Tetap/Fixed Cost FC dengan Biaya Variabel/Variabel Cost VC. Biaya total TFC adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perushaan untuk membeli semua keperluan baik barang maupun jasa yang akan digunaka dalam proses produksi demi menghasilkan/produksi suatu barang. Total Fixed Cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Biaya Variabel Total/Total Variabel Cost TVC adlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Cara menghitung Biaya Rata-Rata/Average Variable Cost AFC adalah cara biaya total dibagi dengan jumlah menghitung Variabel Rata-Rata/Average Variabel Total TVC dengan jumlah menghitung biaya Total Rata-Rata/Average Total Cost AC adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah Marginal/Marginal Cost MC diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambaha produksi satu unit barang/produksi. Laporan Biaya Produksi Laporan biaya produksi disebut pula sebaga laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu Data produksi. Dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produksi yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam suatu yang dibebankan. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamanya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead harga pokok. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penemepatan produk yang telah selesai diproduksi. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi batang yang akan dijual. Biaya tersebut sring disebut sebagai harga pokok produksi. UNSUR – UNSUR BIAYA PRODUKSI Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut Bahan Baku Langsung Direct Material Semua bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yan sederhana dan ekonomis, atau merupakan setiap baha baku yang menjadu bagian yang tak terpisahkan dari produk contoh, dalam membuat pakaina pria, kain merupakan bahan langsung. Tenaga Kerja Langsung Direct Labour Tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produksi jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu atau merupakan upah yang diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadaa mentah menjadi produk jadi. Sebagai contoh, upah yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakaian yang memotong kain dan menjahit hasil potongan tersebut aalah biaya tenaga kerja langsung. Overhead pabrik Factory Overhead Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua buiaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Terkadang biaya ini disebut sebagai overhead produksi manufacturing overhead atau beban pabrik factory burden. Overhead pabrik. Penekanannya disini adalah pada istilah biaya produksi. Sebagai contoh, upah pengendali persediaan adalah overhead pabrik. Namun, gaji seorang tugas penjualan merupakan beban pemasaran. Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu Biaya bahan baku idak langsungBiaya tenaga kerja tidak langsungBiaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetapBiaya reparasi dan pemeliharaan mesinBiaya lisrtik dan air pabrikBiaya asuransiOperasi lain-lain Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variable costing. Pada metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabbrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variable costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok roduksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing. Full Costing Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap ditambaha dengan biaya nonproduksi biaya pemasaran dan biaya adminsitrasi dan umum. Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi. Variable Costing Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitunkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya nonproduksi variabel biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variable dan biaya terdiri.

3.7.1 Menyusun komponen-komponen biaya produksi suatu produk barang dan jasa 3.7.2 Menganalisis biaya produksi suatu produk barang dan jasa 4.7.1 Menghitung biaya produksi suatu produk Materi untuk indikator : 3.7.2 Menganalisis biaya produksi suatu produk barang dan jasa 4.7.1 Menghitung biaya produksi suatu produk LKPD Mapel PKK, XI NKPI/TKPI

A. Kompetensi Dasar Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa B. Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan Pengertian Biaya Produksi Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa C. Materi Pokok Pengertian Biaya Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi maupun belum terjadi. Menurut ilmu ekonomi, biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal. Pengertian Biaya Produksi Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas. Biaya Produksi dan Biaya non Produksi Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi. Perbedaannya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi umum dan pengembangan. Teori Biaya Produksi Oleh Adam Smith Lakukan Perhitungan dan Kontrol Biaya Produksi. Berikut akan diberikan contoh-contoh perhitungan dalam menghitung biaya produksi. Diantaranya adalah analisa biaya produksi serta laporan biaya produksi. 1 Analisa Biaya Produksi Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost TFC adalah dengan cara menambah Biaya Tetap / Fixed Cost FC dengan Biaya Variable / Variable Cost VC. Biaya total TFC adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan / produksi suatu barang. Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. 1. Biaya Variabel Total / Total Variable Cost TVC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. 2. Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost AFC adalah dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi. 3. Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost AVC adalah dengan cara membagi Biaya Variabel Total TVC dengan jumlah produksi. 4. Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost AC adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi. 5. Biaya Marginal / Marginal Cost MC diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk. 2 Buat Laporan Biaya Produksi Laporan biaya produksi disebut pula sebagai laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu 1. Data produksi. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produk yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam satu periode. 2. Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamnya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik. 3. Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penempatan produk yang telah selesai mau lihat Video Pembelajarannya ada di bawah, jangan lupa subscribe, like, komen dan klik lonceng ya ... terima kasih
Sekolah: SMK Negeri 2 Pekanbaru. Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Kelas/Semeseter : XI/Ganjil. Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa. 4.7 Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa. Materi Pokok : Konsep Biaya Produksi Prototipe. Waktu/Pertemuan : 1 Jam/Pertama. PENGERTIAN BIAYA Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan dalam menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor kunci dalam pengembangan dalam bidang manajemen biaya. Biaya Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk yang diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang bagi organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar dengan produk yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk pendapatan di masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian biaya digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban. Oleh karenanya Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan Laba Rugi. Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan manfaat pendapatan pada satu periode. Misalnya Persediaan yang rusak akibat kebakaran dan tidak diasuransikan dapat diklasifikasikan sebagai kerugian dalam Laporan Laba Rugi. Sementara Biaya yang tidak kedaluarsa dalam suatu periode tertentu dikelompokkan sebagai aktiva dan muncul pada Neraca. Misalnya Mesin dan komputer adalah contoh aktiva yang berumur lebih dari satu periode. Prinsip utama dalam pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah soal penentuan waktu, yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu periode atau lebih dari satu periode. Obyek Biaya Obyek biaya adalah segala hal seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, kegiatan dan yang lain dimana biaya-biaya diukur dan dibebankan. Misalnya, bila ingin menentukan berapa biaya untuk membuat pisang goreng, maka obyek biaya adalah pisang goreng. Bila ingin menentukan biaya operasi sebuah program studi dalam sebuah Universitas maka obyek biaya adalah program studi. Bila tujuannya adalah menentukan biaya proyek pengembangan produk maka obyek biaya adalah proyek pengembangan produk baru. Kegiatan Kegiatan adalah suatu unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam suatu organisasi. Definisi lain dari kegiatan adalah keseluruhan tindakan dalam organisasi yang berguna bagi manajer untuk maksud perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Pada masa sekarang, kegiatan telah menjadi isu utama sebagai obyek biaya yang penting.. Kegiatan memainkan peran penting dalam proses pembebanan biaya pada obyek biaya yang lain. Contoh kegiatan yang semacam itu antara lain memelihara peralatan, merancang produk, menagih pelanggan dll. Kegiatan dijelaskan oleh kata kerja tindakan dan obyek yang menerima tindakan. Misal kegiatan merancang produk maka kata kerja tindakannya adalah ”merancang” dan obyek yang menerima adalah ”produk”. BIAYA PRODUK BERWUJUD DAN JASA Keluaran organisasi setidaknya ada satu dari dua jenis yang mewakili obyek biaya, yakni produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan bahan, tenaga kerja dan masukan lain. Organisasi yang memproduksi produk berwujud disebut organisasi pemanufakturan. Jasa adalah tugas atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan masukan lain. Organisasi yang memproduksi barang tak berwujud disebut organisasi jasa. Ada tiga dimensi perbedaan antara produk berwujud dan jasa, yakni Tidak berwujud artinya bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi jasa sebelum dibeli. Hal sebaliknya adalah produk tahan lama. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat terpisahkan. Artinya, produsen jasa dan pembeli jasa biasanya harus berada dalam hubungan langsung agar terjadi pertukaran. Akibatnya jasa sering kali tidak dapat dipisahkan dari produsennya. Biaya Produk Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah ditetapkan. Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan manajerial yang hendak dicapai. Artinya biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Misalnya metode pembebanan biaya alokasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sedang metode penelusuran langsung dan penelusuran pendorong/ penggerak ditujukan untuk menyediakan pembebanan biaya produk individu yang akurat yang diperlukan untuk perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan. Yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan perhitungan harga pokok yang lebih banyak dari yang diperlukan akan dapat menimbulkan kebingungan terutama bagi manajer non-keuangan dan dapat mengurangi kredibilitas sistem informasi manajemen biaya. BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA NON PRODUKSI Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk untuk kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh karenanya, kesepakatan eksternal mengharuskan biaya diklasifikasikan berdasarkan funsionalnya yakni biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi. Untuk produksi barang berwujud, biaya produksi dan biaya non produksi sering mengacu pada istilah biaya manufaktur dan biaya non manufaktur. Biaya Produksi Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebut lah yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan keuangan eksternal. Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori ini dapat secara langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk.. Contoh Bahan baku langsung antara lain. Tepung terigu pada roti, pisang pada pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dll. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa.. Contoh dari tenaga kerja langsung ini misalnya, juru masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dll. Biaya Overhead Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead. Biaya Non Produksi Biaya Penjualan dan Administrasi Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya mendapatkan pesanan/ pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan. Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dll. Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan Administrasi adalah biaya yang tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada nareca. BIAYA UTAMA DAN KONVERSI Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Untuk perusahaan manufaktur biaya konversi diartikan sebagai biaya mengubah bahan baku menjadi produk akhir. Hendra Poerwanto G ANALISA BIAYA PRODUKSI Sebagai seorang Enterpleneur haruslah tau cara menghitung biaya produksi untuk mengetahui laba/ rugi suatu perusahaan usaha yang dilakukan, roda produksi perusahaan setiap harinya memproduksi barang dan jasa yang dinikmati konsumen. Semua perusahaan mulai dari perusahaan raksasa multinasional hingga kepedagang kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa menyediakan barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan konsumen. Biaya peluang opportunity cost adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah pilihan. Biaya tetap FC Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah. Biaya ini akan tetap ada walaupun perusahaan tidak melakukan produksi. Yang termasuk biaya ini Sewa ruangan took, gaji pegawai, dan penyusutan mesin-mesin. Biaya Variable VC Merupakan biaya yang jumlahnya berubah ketika jumlah barang yang diproduksi berubah. Yang tergolong biaya variable adalah biaya pembelian bahan mentah atau bahan dasar yang digunakan untuk prosuksi. Biaya Total TC Merupakan seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayar perusahaan untuk membeli berbagai input barang atau jasa untuk keperluan produksi. RUMUS BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABLE TC = FC + VC NB Biaya tetap Berapapun jumlah barang yang diproduksi, jumlah biaya tetap sama. Biaya Variable Jumlah biaya berubah-ubah besarnya tergantung pada kualitas produksi.
Menelaah lembar kerja contoh produk barang dan jasa 2. Menganalisis lembar kerja /gambar kerja untuk pembuatan contoh produk barang dan jasa. D. Materi Ajar 1. Konsep lembar/gambar kerja 2. Tujuan lembar/gambar kerja produk. E. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Discovery Learning 2.

RPPRPP MATERI 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK Upload Tugas

Download& View Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan as PDF for free. Uploaded byNinikpratiwi 0% found this document useful 0 votes131 views6 pagesDescriptionBiaya produksi prototipe produkCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes131 views6 pagesBiaya Produksi Prototype Produk BarangUploaded byNinikpratiwi DescriptionBiaya produksi prototipe produkFull descriptionJump to Page You are on page 1of 6Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Materi Kurikulum Merdeka. 4.1 Peluang Usaha Kelas. 4.2 Jenis Usaha. 4.3 HAKI. 4.4 Marketing. 4.5 Harga Produk Barang/Jasa. 4.6 Media Pemasaran. CP PKK. Buku PKK. SMK
FUNGSI PRODUK BARANG/JASA. PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Tahapan Teknis. Pengujian Sistem. Proses Pengujian TAHAPAN TEKNIS. Pendefinisian produk. Working model. Prototipe rekayasa (engineering prototype) LANJUTAN Prototipe produksi (production prototype) Qualified production item. Model PENGUJIAN SISTEM Pengujian unit Pengujia Dokumenta n

Joint Cost (biaya bersama) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Secara lebih lengkap joint cost ini dapat didefinisikan sebagai biaya-biaya yang timbul dalam menghasilkan dua produk atau lebih, dalam suatu proses produksi yang sama yang

.
  • x1zkw2t336.pages.dev/16
  • x1zkw2t336.pages.dev/446
  • x1zkw2t336.pages.dev/144
  • x1zkw2t336.pages.dev/849
  • x1zkw2t336.pages.dev/516
  • x1zkw2t336.pages.dev/111
  • x1zkw2t336.pages.dev/760
  • x1zkw2t336.pages.dev/964
  • x1zkw2t336.pages.dev/652
  • x1zkw2t336.pages.dev/235
  • x1zkw2t336.pages.dev/531
  • x1zkw2t336.pages.dev/132
  • x1zkw2t336.pages.dev/547
  • x1zkw2t336.pages.dev/131
  • x1zkw2t336.pages.dev/133
  • materi biaya produksi prototype produk barang jasa