Dandiantara objek kajian keilmuan yang terdapat dalam Al-Qu'an yakni adalah meliputi segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, karena kitab suci Al-Qur'an dalam berbagai ayatnya mengingatkan kepada manusia agar menggunakan indera dan intelektual kita untuk memperhatikan, merenungkan dan memikirkan tentang ciptaan Allah SWT agar kita
Dalam Islam, manusia memiliki derajat yang tinggi dalam kaitannya dengan makhluk lain di bumi. Manusia menjadi subjek yang aktif dibanding hewan, tumbuhan, air, tanah, udara, api, dan benda lainnya. Manusia dapat mengelola semuanya untuk kepentingan manusia itu sendiri. Manusia memiliki diangkat sebagai khalifah yang mengemban amanah dalam merawat dan melestarikan bumi seisinya sebagai anugerah Allah SWT. Al-Baqarah ayat 30. Dalam kaitannya dengan akhlak terhadap lingkungan, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan baik. Manusia memiliki tanggung jawab pada pelestarian dan pemeliharaan lingkungan hidup. Bahkan, inti dari risalah Nabi Muhammad SAW atau agama Islam adalah berkasih sayang terhadap alam semesta. Al-Anbiya ayat 107. Dengan demikian, perilaku umat Islam menjadikan kasih sayang terhadap alam semesta termasuk pelestarian lingkungan sebagai orientasi beragama mereka. Umat Islam dalam bentuk yang konkret berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan ekosistem baik di darat maupun di laut. Umat Islam menanggung amanah yang besar dalam menjaga kualitas air, kesegaran udara, kebersihan tanah, dan bahkan memelihara suasana dari polusi suara. KH Ali Yafie, Merintis Fiqih Lingkungan Hidup, [Jakarta, Ufuk 2006]. Kerusakan alam dan pencemaran lingkungan memberikan dampak buruk bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Kerusakan alam dan pencemaran lingkungan tidak hanya mengenai pelaku, tetapi juga berimbas pada semua makhluk hidup. Adapun dampak kerusakan alam dan pencemaran lingkungan akan dirasakan oleh manusia itu sendiri. Surat Ar-Rum ayat 41 menyebutkan, "Kerusakan alam di darat dan di laut telah tampak karena perbuatan tangan manusia agar Allah menimpakan dampak kerusakan alam akibat sebagian perbuatan mereka agar mereka kembali." Adapun lingkungan hidup atau al-bi’ah didefinisikan sebagai sebuah kawasan geografis di mana kita hidup dan berdiam di dalamnya atau sebuah kawasan dengan unsur hayati dan kandungan alam yang terdiri atas unsur manusia dan peradaban. Nuruddin Mukhtar Al-Khadimi, Fiqhunal Mu’ashir, [Mesir, Darus Salam 2015 M]. Menurut Al-Khadimi, perhatian terhadap lingkungan dalam Islam tampak pada nash dan maqashidus dan qaidah syariah tujuan dan kaidah dari risalah Islam. perhatian terhadap lingkungan hidup tampak pada nash-nash dan dalil agama yang sangat spesifik juz’i baik berupa ayat Al-Qur’an, hadits dan sunah nabi, dan kajian-kajian ilmiah dalam Islam yang berkaitan dengan manusia dan binatang, darat dan laut, angkasa dan kawasan darat. Banyak sekali ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW baik secara eksplisit maupun implisit mengandung amanah bagi manusia untuk menjaga lingkungan hidup. Surat Al-A’raf ayat 65 memerintahkan manusia untuk memakmurkan, menjaga, dan mengolah bumi sesuai kebutuhan dengan meminimalisasi dampak kerusakannya. Sedangkan pada Surat Al-Qashash ayat 77 mengingatkan manusia agar tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Perusakan alam dalam Surat Al-Qashash ayat 77 merupakan tindakan yang tidak diridhai oleh Allah SWT. Adapun tujuan dasar syariat atau risalah merupakan hifzhul hayat atau menjaga kelestarian kehidupan. Tujuan ini dapat tercapai melalui pelestarian alam dan pemeliharaan terhadap lingkungan. Sedangkan perusakan alam dan pencemaran lingkungan berdampak pada kualitas dan daya dukung lingkungan di mana manusia tinggal dan berdiam. Perusakan alam dan pencemaran lingkungan akan menurunkan bahkan merusak kualitas pangan, air, dan udara yang menjadi kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk hidup dharuri. Manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa lingkungan yang bersih dan tidak tercemar sebagai daya dukung yang memadai. Akhlak kepada Hewan Kalau Islam tidak memperbolehkan seorang muslim untuk berbuat buruk dan menyakiti non-Muslim, Islam juga berpesan agar berbagi kasih sayang kepada segala makhluk bernyawa dan melarang mereka untuk bersikap kasar terhadap hewan. Sejak 13 abad lalu, Islam menganjurkan umat manusia untuk bersikap ramah terhadap hewan. Kasih sayang terhadap binatang merupakan salah satu cabang keimanan. Tindakan zalim dan menyakitkan hewan dapat mengantarkan umat Islam ke dalam neraka dan membuat murka Allah. Rasulullah SAW pernah menceritakan seorang yang mendapati seekor anjing yang menjulurkan lidahnya karena kehausan. Ia kemudian turun ke sumur untuk mengambil air dan memberikan minum anjing kehausan tersebut sehingga terpenuhi hajatnya. "Allah berterimakasih dan memberikan ampun kepada orang tersebut," kata Rasulullah. "Apakah menyayangi binatang juga berpahala ya Rasulullah?" tanya sahabat. "Pada setiap limpa yang basah terdapat pahala," kata Rasulullah. HR Bukhari. Pada riwayat Bukhari, Rasulullah SAW menceritakan seorang wanita yang menyiksa kucing karena menahannya tanpa memberikannya makan. Wanita tersebut kemudian dimasukkan ke dalam neraka. Sedangkan riwayat Muslim menceritakan, suatu hari Rasulullah SAW melihat seekor keledai yang wajahnya ditandai dengan besi panas. Pada hadits riwayat Abu Dawud, ketika menyaksikan wajah seekor keledai ditandai dengan besi panas, Rasulullah mengatakan, "Apakah belum sampai kepada kalian bahwa aku melaknat orang yang menandai binatang pada wajahnya dan memukul wajah binatang?" Sebuah riwayat menyebutkan, sahabat Ibnu Umar RA melihat sejumlah orang menjadikan ayam hidup sebagai bulan-bulanan latihan panah. Ia mengatakan, "Sungguh, Nabi Muhammad SAW melaknat orang yang menjadikan makhluk bernyawa sebagai sasaran tembak." Sedangkan Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan sahabat Ibnu Abbas SAW yang mengatakan, "Rasulullah SAW melarang manusia mengadu domba binatang." Al-Bazzar dengan sanad yang sahih meriwayatkan Ibnu Abbas RA yang mengatakan, "Rasulullah SAW melarang keras manusia mengebiri binatang." Ulama dari Mazhab Syafi’i, Izzuddin bin Abdissalam, dalam karyanya, Qawaidul Ahkam fi Mashalihil Anam, membahas hak-hak binatang. Menurutnya, pemenuhan hak binatang merupakan bagian dari upaya penciptaan maslahat dan penolakan mafsadat dar’ul mafasid wa jalbul mashalih yang menjadi pijakan agama Islam. "Jenis ketiga yang masuk kategori kedua dalam rangka mendatangkan maslahat dan menolak mafsadat adalah kewajiban manusia dalam menjaga hak binatang ternak dan hewan. Manusia wajib menafkahi dengan pantas binatang tersebut seandainya binatang itu sakit dan tidak dapat diambil manfaatnya; tidak boleh membebaninya dengan pekerjaan yang tidak sanggup dilakukannya; tidak mengumpulkannya dengan hewan sejenis atau hewan jenis lain yang dapat menanduk, memecahkan, atau melukainya; harus menyembelih dengan cara terbaik bila ingin menyembelihnya; tidak mengoyak kulitnya, tidak boleh mematahkan tulangnya sehingga melemahkan dan menghilangkan daya hidupnya, tidak boleh menyembelih anaknya di hadapannya, tidak boleh mengisolasinya, harus menyiapkan alas terbaik untuk dia duduk mendeku; mengumpulkan jantan dan betina pada musim kawin; tidak boleh membuang hasil buruannya; tidak boleh melemparnya dengan alat keras yang dapat mematahkan tulangnya; atau melempar/membenturkannya dengan benda yang tidak membuat halal dagingnya," Izzuddin bin Abdissalam, Qawaidul Ahkam fi Mashalihil Anam, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah 2010 M], juz I, halaman 112. Alhafiz Kurniawan
Senadadengan Evelyn, McKibben, seorang ahli lingkungan memperingatkan kita bahwa lebih dari satu dekade yang lalu, global warming (panas bumi global) adalah tanda berakhirnya alam. Dan ini akan menjadi isu yang paling menantang di dunia, termasuk agamawan dan nilai-nilai agama. Karenanya, sebagaimana agama mampu berperan penting dalam
Alam, Laudato Si, Lingkungan, Bumi, Ekologi, Refleksi, BerimanBukanRecehan, Beberapa bulan belakangan ini, media sosial dihebohkan oleh betapa parahnya sampah-sampah plastik yang ada di lautan. Tidak sedikit yang menampilkan hewan-hewan yang tersiksa akibat menelan ataupun terlilit sampah-sampah di laut. Selain itu, isu pemanasan global juga tak pernah surut. Bagaimana kita, Orang Muda Katolik dan sahabat Youcat Indonesia harus menyikapinya? Bumi adalah Rumah Bersama Sumber-sumber alam adalah anugerah tak terkira yang diberikan Allah kepada manusia. Manusia memiliki tugas untuk melindungi harta karun ini dan melawan tindakan-tindakan yang merusak keutuhan bumi. Paus Benediktus XVI Dalam ensiklik Laudato Si, Pau Fransiskus mengatakan bahwa bumi kita ini adalah “rumah bersama” seluruh umat manusia. Nah, sama seperti rumah atau kamar kos kita masing-masing yang perlu dirawat, bumi kita sebagai “rumah bersama” juga perlu dirawat. Paus Fransiskus sangat mendukung dan mendorong kita untuk terus peka akan kondisi lingkungan kita dan berjuang sebisa mungkin untuk merawatnya. Tanpa rumah yang baik, kita pun tidak akan merasa nyaman dalam hidup kita. Kita tidak dapat tidur dengan nyenyak, makan di rumah tidak terasa enak, kumpul bareng juga jadi tidak seru. Sama seperti alam kita ini. Tanpa alam yang baik, hidup kita juga tidak akan terasa nyaman. Lihat saja berita-berita soal asap kabut yang tebal tiap kali ada kebakaran hutan ataupun berita tentang tingginya tingkat polusi di Jakarta akhir-akhir ini. Itu semua mengingatkan kita untuk terus menjaga alam kita sebagai “rumah kita bersama”. Apa yang Bisa Kita Lakukan? Tentu saja, rawat alam kita. Caranya? Kita bisa mulai dari kebiasaan sederhana kita sehari-hari. Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan dan memisahkan sampah sesuai jenisnya. Dengan tidak membuang sampah sembarangan kita turut menjaga kebersihan lingkungan. Kedengarannya sederhana, tapi tindakan sederhana itu bisa turut mencegah masalah yang luar biasa, lho. Ingat isu sampah plastik yang merusak laut? Nah, kita bisa ikut mencegahnya dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai dan di pantai. Apalagi, kalau kita memilah-milah sampah harian kita. Kita bisa memisah sampah organik terutama kulit buah dan sisa sayur lalu mengolahnya menjadi pupuk. Kita juga bisa ikut gerakan bank sampah dan mengumpulkan sampah-sampah yang dapat didaur ulang di bank sampah. Dengan demikian kita bahkan bisa dapat manfaat lebih dari sampah kita. Keren kan? Kita juga bisa mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas kita sendiri sebagai ganti kantong plastik saat kita berbelanja. Kita juga bisa ikut mengurangi polusi udara dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi kita seperti sepeda motor atau mobil. Kita bisa beralih menggunakan sepeda kayuh, sepeda listrik, berjalan kaki, atau menggunakan kendaraan umum. Kita juga bisa ikut mengurangi kemacetan bila kita beralih menggunakan kendaraan umum. Selain itu, dengan menggunakan sepeda kayuh ataupun berjalan kaki, kita juga bisa menjadi lebih sehat karena sekalian berolahraga. Kita juga bisa coba-coba menanam tanaman sendiri. Tidak harus tanaman yang bagus-bagus, kita bisa mencoba menanam biji-bijian dari buah yang kita makan seperti apel, jeruk, mangga, atau bahkan tomat dan cabai. Kita juga bisa mencoba-coba menanam dengan cara hidroponik yang sederhana. Dengan begini, selain menyejukkan rumah dan lingkungan kita, kita juga bisa memetik hasil buah-buahan dari tanaman yang kita tanam. Atau, kita juga bisa ikut gerakan-gerakan seperti gerakan pungut sampah. Apapun itu, yuk kita mulai dari hal-hal sederhana di sekitar kita. Dan berbekal kreatifitas dan semangat muda kita, yuk kita lakukan gerakan peduli lingkungan yang anak muda banget dan kekinian agar makin banyak anak muda yang tergerak untuk menjaga lingkungan. Yuk, peduli alam kita mulai dari halaman rumah kita. “Kita semua dipanggil untuk membangun dunia sebagaimana Allah telah menciptakan taman yang indah untuk dirawat, di mana semua orang bisa hidup bersama.” Paus Fransiskus > Yuk Berefleksi Apakah aku sudah cukup peduli akan kondisi lingkunganku buang sampah sembarangan atau tidak, memakai kendaraan pribadi atau umum, sudah menghemat air dan listrik atau belum? Atau aku masih cuek saja? Lihatlah kondisi lingkungan sekitar rumah atau kos kalian. Kira-kira hal sederhana apa yang bisa aku lakukan untuk kondisi alam lingkungan sekitar rumahku? Apakah ada banyak sampah? Apakah ada banyak lahan kosong yang gersang? Gunakanlah kreatifitas kalian untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada. > Yuk Dicoba Dari contoh-contoh yang ada dan dari hasil refeksi kalian, yuk buat langkah nyata yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal kita agar lebih nyaman bagi kita dan tetangga-tetangga kita. > Yuk Dibaca Youcat no. 57 Docat bab 10 ensiklik Laudato Si MemahamiAllah yang Maha mengatur kehidupan alam semestaKeteraturan yang ditata dengan baik dan sempurna adalah karenaAllah yang telah mengatur kehidupan dan segala di alam semesta ini. Suratyang ada dalam Al-An'aam disebutkan " Segala puji bagi Allah yang telahmenciptakan langit dan bumi dan membuat gelap dan terang".
Mudir Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur KH Mustain Syafii mengingatkan bahwa menjaga alam adalah amanah langsung dari Allah perintah menjaga alam adalah amanat Allah kepada umat manusia, sehingga harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh insan yang berilmu. Di Al-Qur'an diantaranya disebutkan dalam surat Ar-Rum [30] ayat 41-42 dan surat Al-A'raf [7] Ayat 56-58 tentang peduli kalam ilahi yang membahas hal tersebut ditegaskan bahwa telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar."Menjaga alam itu amanah Allah SWT langsung" tambah Kiai Tain, Sabtu 29/12.Dosen Pasca Sarjana Universitas KH Hasyim Asy'ari Jombang ini juga meminta Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur bahkan pusat untuk berhati-hati memberikan izin usaha yang punya potensi merusak alam sekitar. Karena selama ini banyak perusahaan tambang dan pabrik yang tak memperhatikan dampak alam."Pemerintah Indonesia harus arif dalam menjaga alam, jangan karena kepentingan tertentu mengorbankan alam yang dianugerahkan Allah SWT ini," tegasnya. Menurut Kiai Mustain, bumi saat ini juga akan dipakai masa depan buat anak cucu bangsa Indonesia. Bumi sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk Allah lainnya, sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat-Nya. Gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lain semua itu diciptakan Allah untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia, bukan sebaliknya dirusak dan berbuat kerusakan ini mencakup semua bidang, seperti menebang pohon liar, galian liar, membuang limbah ke sungai dan laut. Termasuk dalam hal muamalah, seperti mengganggu penghidupan dan sumber-sumber penghidupan orang lain."Alam bukan buat kita saat ini saja, tapi juga buat anak turun. Alam yang baik akan bisa dinikmati anak cucu kita nanti," tegasnya.
Disini, ingin saya menekankan perkataan amanah sebagai kata kunci untuk isi saya yang kedua. Seperti yang telah kita ketahui, setiap pekerjaan yang dilakukan adalah merupakan amanah kepada kita. Selain itu, alam ini juga adalah amanah yang Allah berikan kepada kita untuk kita jaga dengan baik dan sempurna.

ArticlePDF AvailableAbstractThe environment is a global problem, in fact it is a humanitarian problem that is so complex that it is handled collectively. Population pollution is getting denser and more crowded coupled with limited natural resources and even the influence of digital media, modern technology which is often used for profit and even exploiting natural resources for personal or group gain, thus reducing the quality of nature. Islam has strong teachings about ethics towards the environment, very devastating events have often been experienced lately, namely floods, illegal logging, forest burning and the most existing ones until now are the Covid-19 epidemic, of course we realize that the impact of These incidents are very disturbing to the sustainability of the human environment. "Besides that, a number of other forms of environmental damage must be a very valuable lesson." Humans have an important influence in the sustainability of the ecosystem and human habitat itself, the actions taken or policies. about the relationship with the environment is clearly very influential for a good environment and human life itself. ”Normatively, religion calls on all humans to preserve and have ethics towards the environment, the relationship between the two is harmonious. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 1 ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP MENAKAR RELASI KEDUANYA Toguan Rambe 1, Seva Maya Sari2 Nurhayani Padangsidimpuan 2. UIN Sumatera Utara Medan 3. UIN Sumatera Utara Medan Correspondence toguanrambe4 sevamayasari yanirambe9696 INFO ARTIKEL ABSTRACT The environment is a global problem, in fact it is a humanitarian problem that is so complex that it is handled collectively. Population pollution is getting denser and more crowded coupled with limited natural resources and even the influence of digital media, modern technology which is often used for profit and even exploiting natural resources for personal or group gain, thus reducing the quality of nature. Islam has strong teachings about ethics towards the environment, very devastating events have often been experienced lately, namely floods, illegal logging, forest burning and the most existing ones until now are the Covid-19 epidemic, of course we realize that the impact of These incidents are very disturbing to the sustainability of the human environment. "Besides that, a number of other forms of environmental damage must be a very valuable lesson." Humans have an important influence in the sustainability of the ecosystem and human habitat itself, the actions taken or policies. about the relationship with the environment is clearly very influential for a good environment and human life itself. ”Normatively, religion calls on all humans to preserve and have ethics towards the environment, the relationship between the two is harmonious. Keyword Islam, Living environment.***** Info Publikasi Artikel Kajian Literatur Sitasi Cantuman Toguan Rambe, et all. 2021. Islam dan Lingkungan Hidup Menakar Relasi Keduanya. Abrahamic Religions Jurnal Studi Agama-Agama ARJ, 11, 1-14. DOI /ARJ. Hak Cipta © 2021. Dimiliki oleh Penulis, dipublikasi oleh ARJ Dikirim Maret 2021 Diterima Maret 2021 Dipublikasi Maret 2021 Abrahamic Religions Jurnal Studi AgamaVol. 1, No. 1 Maret 2021 2 Toguan Rambe, et all Islam dan Lingkungan Hidup Menakar Relasi KeduanyaABSTRAK Lingkungan hidup merupakan masalah global, kenyataannya menjadi masalah kemanusiaan yang begitu komplek sehingga penangananya secara bersama. Polulasi penduduk yang semakin padat dan sesak ditambah dengan sumber daya alam yang terbatas bahkan pengaruh media-media digital, tekhnologi modern yang seringkali digunakan untuk mecari keuntungan bahkan mengeksploitasi kekayaan alam untuk mencari keuntungan pribadi maupun kelompok, sehingga menurunkan kualitas alam. Islam memiliki ajaran yang tangguh mengenai etika terhadap lingkungan ini, kejadian yang sangat dahsyat sering dialami akhir-akhir ini, sebut saja bencana banjir, illegal logging, pembakaran hutan dan yang paling eksis hingga sekarang ini adalah wabah covid-19, tentu disadari bahwa dampak dari kejadian itu semua sangat mengganggu keberlangsungan lingkungan hidup manusia.”Disamping itu sederet bentuk kerusakan lingkungan hidup lainnya, haruslah menjadi pelajaran yang sangat berharga.”Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kibijakan tentang hubungan dengan lingkungan jelas sangat berpengaruh bagi lingkungan yang baik dan kehidupan menusia itu sendiri.”secara normatif agama menyeru seluruh manusia untuk melestarikan dan beretika terhadap lingkungan, relasi diantara keduanya bersifat haromonis. Kata Kunci Islam, Lingkungan Hidup ***** A. Pendahuluan Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa, lingkungan hidup merupakan bagian urgen bagi kebelangsungan hidup umat manusia. Karena lingkunga hidup segenap isinya sangat menentukan kualitas hidup manusia. Akan tetapi aneh juga, permasalahan lingkungan hidup kini masih terus mengemuka, tanpa penanganan, penyelesaian dan usaha-usaha yang berkesinambungan. Masalah lingkungan hidup merupakan problem yang begitu kompleks secara global karenanaya menjadi masalah kemanusiaan yang serius. Hal itu semakin diperparah dengan meningkatnya populasi penduduk dunia, sumber daya alam yang menyempit bahkan masalah yang mutakhir kecanggihan alat-lat tekhnologi modern yang sering juga digunakan manusia untuk mancari keuntungan atau bahkan mengeksploitasi alam sehingga menurunkan kualitas hidup manusia dan alam itu sendiri. Masalah itu pada gilirannya terjadi lapisan ozon yang rusak, erosi, wabah penyakit dan lain sebagainya yang mejadikan tidak seimbanganya ekologis, yang padagilirannya akan sangat membahayakan kelangsungan hidup umat manusia. Dalam rangka pemeliharaan terhadap lingkungan, masing-masing Negara telah memberikan solusi yang konstruktif yakni dengan membentuk lembaga-lembaga yang sifatnya resme maupun swasta, berskala nasional maupun internasional yang keseluruhannya merumuskan gerekannya dalam tataran teoritis dan praktis. Hal ini diprakarsai, tujuan pentingnya untuk mewujudkan keharmonisan dan keseimbangan diantara semua elemen makhluk hidup dialam semesta ini tidak terkeciali kehidupan umat manusia. Karena eksistensi keberlangsungan alam semesta dan hidup manusia tersebut, menjadikan sangat penting dilakukan kajian yang mendalam mengenai 3 permasalahan ekologi dan semua aspeknya. Aspek yang tidak bisa dilupakan yakni ajaran agama dalam melihat permasalahan ini, karna agama yang diyakini kebenarannya, ia akan selalu hadir dan membimbing manusia pada setiap lini kehidupan. Dengan demikian, permasalahan lingkungan hidup tersebut diatas ditengah- tengah lingkungan umat beragama, perlu dilihat mengapa krisis lingkungan hidup bias terjadi. Lalu bagaimana ajaran agama Islam dalam hal penataan lingkungan tersebut. Persoalan-persoalan inilah yang menjadi fokus pembahasan dalam makalah ini. B. Pengertian Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak Langsung. Lingkungan hidup terutama dikaji dalam ilmu lingkungan yang merupakan ekologi terapan applied ecology dengan tujuan agar manusia dapat menerapkan prinsip dan konsep pokok ekologi dalam lingkungan hidup Valentinus Darsono, 1995. Dengan pengetahuan manusia tentang ekologi, niscaya dapat mempengaruhi serta menyelesaikan masalah lingkungan yang sedang dihadapi, untuk menuju masyarakat yang berkelanjutan. Ada beberapa perumusan mengenai lingkungan hidup Valentinus Darsono, 1995. 1 St. Munajat Danusaputra, lingkungan dapat ditafsirkan dengan semua benda sekaligus kondisi yang tidak bisa dilepaskan seluruh aktifitas manusia, yang dalap dilihat dalam suatu ruang dimana manusia itu berada dan memberikan pengaruh atas kelangsungan hidup, sekaligus mewujudkan kesejahteraan hidup secara keseluruhan. 2 Emil Salim, lingkungan secara general dapat dimaknai dengan sebagai benda, keadaan serta pengaruh yang terdapat pada ruangan yang kita diami dan saling mempengaruhi antar sesame, termasuk kehidupan manusia. Ruang lingkungan dalam pengertian ini memiliki makna yang sangat luas, akan tetapi dapat dibatasi untuk praktisnya bahwa ruang lingkungan hidup dengan segala faktor yang memberikan pengaruh, misalkan faktor sosial politik, alam, faktor ekonomi, fakto agama dan budaya dan lain sebagainya. Sejalan dengan itu, lingkungan hidup yang berkualitas memiliki konsep yang sangat erat hubungannya dengan konsep kualitas hidup. Karena itu, lingkungan hidup terbentuk oleh adanya interaksi antara lingkungan hidup dengan manusia Valentinus Darsono, 1995. Tentunya untuk mewujudkan lingkungan hidup yang berkualitas, hal paling mendasar yang perlu diperhatikan yakni melihat berbagai pendekatan etika lingkungan. Terdapat tiga macam pendekatan etika lingkungan, yakni etika egosentris, etikahomosentris, dan etika ekosentris 2000. Pendekatan etis, religious bahkan politis, merupakan tiga pendekatan ang berkembang dalam kebudayaan Barat di abad ke 17, bahkan hal itu mandasari posisi politis berbagai kelompok yang memiliki kepintingan pragmatis untuk mengelola atau bukannya mengeruk sumber daya alam. Etika egosentris lebih berorientasi kepada individualistis. Kabaikan yang didapat untuk pribadi memberikan dampak yang baik pula untuk sosial masyarakat. Thomas Abrahamic Religions Jurnal Studi AgamaVol. 1, No. 1 Maret 2021 4 Toguan Rambe, et all Islam dan Lingkungan Hidup Menakar Relasi KeduanyaHobbes telah menyahuti konsep demikian pada naluri hidup manusia sangat bersifat kompetitif. Antara sesama manusia memiliki persaingan atau bukannya untuk saling mengalahkan antara satu dengan yang lainnya, atau idiom yang seringkali diperdengarkan Homo homini lupus manusia adalah serigala bagi yang lainnya. Lanjut Hobbes menyangkut hal ini, alam semesta dibentangkan untuk kehidupan bersama, karena sifatnya yang terbuka maka masing-masing orang bersaing untuk memperolah berbagai sumber yang terbaik dari tersebut. Dengan begitu manusia actor yang rasional mengoperasionalkan alam ini sesuai insting-insting yang alamiah. Bahkan Hobbes mengatakan bahwa etka egosentris itu pula diciptakan melalui pengetahuan-pengetahuan yang sangat mekanistik. Pandangan yang kedua etika homosentris, bermuara pada kepentingan hidup masyarakat. Pandangan etika ini memberikan penekanan terhadap model kepentingan sosial dan kepada setiap elemen yang bergerak untuk melindungi kesejahteraan semua masyarakat. Masyarakat yang kompleks yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda harus bertindak secara kolektif untuk keberlanjutan alam dan hidup mereka, Jeremy Bentham dan John Stuart Mill menguraikan bahwa etika yang berujung pada gerak keloktif itu mendatangkan kesedaran dan keuntungan bagi selurh masyarakat dari alam yang tersedia. Seperti etika egosentis, pandangan etika homosntris juga memiliki pandangan yang konsisten dengan sains mekanik. Kehidupan antara masyarakat dan alam itu selalaui dilukiskan dengan terminology organis dan mekanik. Pada masyarakat modern, semua unsur diintegrasikan secara organic dengan lainnya; satu hal yang memiliki fungsi dan pengaruh pada suatu bagian, akan memiliki pengaruh pula bagian lain atau bahkan pada keseluruhan. Sifatnya yang ulilitarian, etika ini pula memproyeksikan suatu arah pada sumber daya alam dengan argumentasi kesejahteraan keseluruhan masyarakat. Pandanga yang terakhir, yakni etika ekosentris yang menitikberatkan pada kosmos. Dalam pandangan etika ini, alam amupun lingkungan itu secara totalitas dimaknai memiliki arti pada diri sendiri. Bahkan semua komponen alam semesta ini baik yang hidup maupun yang tidak hidup memiliki eksistensis masing-masing sebagai sebuah ekosistem yang sehat. Misalnya manusia, bagian dari kosmos secara eksistensial mempunyai tanggung jawab moralnya masing-masing. Hal ini juga yang membuat etika ini bersifat holistic, lebih jauh daripada pandangan mekanistik maupun metafisik Sonny Keraf, 2002. Diantara asumsi yang melatarbelakangi pendangan holistik ini yakni manusia dan alam itu bersifat satu dan saling terikat. Implikasi dari konsep demikian bahwa tidak ada dualisme antara alam dan manusia, tidak ada upaya untuk menguntungkan satu elemen tertentu, akan tetapi terajdinya hubungan yang integral dan suatu sistem organik yang harmonis. Selain ketiga pandangan diatas, ada juga pendekatan yang dipandangan konstruktif yang disampaikan oleh ekofeminis yang memberikan penawaran etika lingkingan yang baru dari pandangan-pandangan mainstream saat ini, yakni etika lingkungan yang berorientasi pada kasih sayang, kesetaraan, peduli dan tanggungjawab terhadap 5 kehidupan, mengedepankan relasi yang egaliter, sikap harmonis dalam komunitas ekologis Sonny Keraf, 2002. Tentu tidak dapat dipungkiri bahwa, keterkaitan antara teologi, dan etika merupakan ajaran intrinsik dalam Islam itu sendiri, yang kemudian mendorong terbentuknya sistem etika dalam Islam, khususnya dalam pemiliharaan lingkungan hidup. Berbagai cara pandang menyangkut realasi hidup dengan alam diatas, tampaknya pendekatan ekosentris ekofeminis, selangkah lebih baik dan berorientasi dalam pandangan ecotheology, karena mengakui semua organisme yang terdapat dalam alam ini memiliki hak yang setara untuk menunjukkan eksistensi masing-masing bahkan memberikan pandangan terhdapa kesatuan ciptaan, dan memperlakukannya seharusnya dengan harmonis dan kasih sayang, dengan cara yang demikian maka akan terwujudlah lingkungan hidup yang berkualitas. C. Pandangan Para Ahli Tentang Krisis Lingkungan Hidup Sejalan dengan persoalan-persoalan krisi lingkungan yang dihadapi oleh umat manusia, muncul beberapa teori tentang apa sesungguhnya penyebab utama dari adanya krisis lingkungan. Diantara teori-teori tersebut ada yang menyatakan bahwa penyebab krisis lingkungan adalah adanya penggunaan teknologi canggih modern yang berkekuatan tinggi. Dengan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya ini, mesin cenderung ekspansif dan eksploitatif. Memang disatu sisi teknologi dapat memicu manusia mempercepat pencapaian-pencapaian yang diinginkannya dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan teknologi dapat mempercepat terjadinya kerusakan dan pengurasan sumber daya alam natural resources dengan lebih cepat pula. Kecenderungan eksploitatif dari dunia modern tersebut memang sulit untuk bisa dihindari, terutama dikaitkan dengan alas an ekonomi, seperti permintaan pasar yang besar. Permintaan pasar yang besar sejalan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Hal inilah sehingga proses pengelolaan daya alam menjadi sulit terkendali. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Passmore seperti dikutip Sudarminta J. Sudarminta, 2005. mengenai timbulnya masalah lingkungan, menurutnya tidak terpisah dari pandangan kosmologis tertentu yang pada kenyataannya telah menumbuhkan sikap eksploitatif terhadap alam. Perubahan secara fundamental mengharuskan dilakukan dalam konteks penataan bahka etika terhadap lingkungan, pandangan kosmologis yang menumbuhkan semangat untuk merawat bukannya sika untuk mengeksploitasi alam yang justrus akan merusak semua elemen-elemen alam bahkan eksistensi keberlanjutan hidup manusia secara keseluruhan. Lynn White Jr Lynn White Jr, 1967, seorang sejarawan memberikan sebuah komentar bahwa historisitas ekologis, semuan cara pandang yang disampaikan manusia itu terdapat ajaran agama-gama monoteistik. Diantaranya padangan antroposentrisme yang dikemukan oleh White, yakni paham yang menekankan bahwa manusia merupakan sentral dari keseluruhan ciptaan, pandangan ini menurutnya juga terdapat dalam pemhaman Yahudi-Kristen terdapat dalam kitab Kejadian 128, yang memberikan landasan teologis atas wewenang yang diberikan Tuhan kepada semua manusia untuk Abrahamic Religions Jurnal Studi AgamaVol. 1, No. 1 Maret 2021 6 Toguan Rambe, et all Islam dan Lingkungan Hidup Menakar Relasi Keduanyamengelola bahkan menundukkan alam semesta ini untuk kepentingan hidup mereka. Teori yang dikemukan White ini pada ujungnya menggugah semangat ecotheology sebuah wacana baru dalam agama-agama besar dunia mengenai penataan lingkungan. Teori selanjutnya menyatakan bahwa terjadinya krisis lingkungan erat kaitannya dengan sikap yang mendasari hubungan manusia dengan alam yang kurang tepat. Bagi golongan sekuler mungkin berpandangan bahwa sah-sah saja mengeksploitasi alam secara besar- besaran demi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan manusia. Akibatnya secara disadari atau tidak sumber daya alam terus terkuras. Sebaliknya, bagi golongan religius, alam tidak boleh dieksploitasi, karena ia merupakan amanah Tuhan. Oleh sebab itu pengelolaan alam harus sesuaidengan perintah-perintah Tuhan Alam harus dipelihara, sesuai dengan sifat-sifat Tuhan yaitu sebagai Pencipta, dan pemelihara alam semesta. Dalam konteks ini diperlukan reorientasi, pemahaman baru, atau dalam terminologi khusus disebut teologi lingkungan. Artinya penataan lingkungan yang religius. Terkadang teknologi canggih belum mampu mengeluarkan umat manusia dari krisis lingkungan. Pendapat yang kurang lebih senada juga dikemukakan oleh Algore yang menyatakan bahwa krisis lingkungan hidup sesungguhnya terjadi bukan semata-mata faktor ekonomi dan teknologi, tetapi merupakan refleksi dari krisis spiritual yang paling dalam dari umat manusi. Jika pandangan terakhir ini dipegangi, maka yang harus menjadi focus perhatain dalam hal penangulangan krisis lingkungan adalah dengan melihat kembali pemahaman agama. Hal ini penting, karena teologi atau aqidah adalah hal yang mendasari segala pola pikir, sikap dan perbuatan umat beragama. Jika akidahnya benar, maka hasilnyapun akan benar pula. Kesadaran keberagamaan islam dapat diuraikan bahwa kesadaran aka eksistensi Tuhan, prinsip hidup yang menyuarakan bahwa semangat ilmiah tidak berlawanan maupun bertentangan dengan semangat religious, karena keduanya itu bersifat integral dan saling terhubung dan terpadu dengan Kemahakuasaan Tuhan itu. Munculkan sikap akan Keesaan Tuhan dengan sendirinya menguatkan semangat kehidupan dan kebenaran bahwa Tuhan merupakan satu dalam Esensi-Nya, baik nama-nama, sifat-sifat-Nyaserta perbutan-Nya Osman Bakar, 2008. Kenyataan ini konsekuensi penting dari pengakuan kebenaran yang begitu menentukan bahwa manusia yang beragama itu harus menerima realitas obyektif kesatuan alam semesta serta pemeliharaan alam semesta. Oleh karenanya, diperlukan adanya upaya eksplorasi relasi antara agama dengan lingkungan dengan berbagai upaya untuk memberikan tafsiran ulang terhdapa nilai-nilai spiritual yang begitu substansial bahkan dengan upaya untuk memikirkan kembali posisi, peran dan tanggungjawab secara fundamental manusia terhadap alam. Nilai-nilai etika yang bersifat universal itu terdapat pada masing-masing agama yang dianut, karena itu tugas pemeluk agama untuk menggali nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai etika yang dapat diterapkan secara bersama-sama, menghilangkan egosentris dalam pandangan terhadap alam, memiliki pahama bahwa semua elemen alam itu memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya, dengan cara pandang yang demikian mengahasilkan upaya yang konstruktif, perspektif kosmologis yang harmonis bahkan berorientasi terhadap keberlangsungan alam. 7 D. Pernyataan Alquran tentang Lingkungan Hidup Ayat-ayat Alquran banyak sekali menyinggung tentang masalah lingkungan hidup. Hal ini bermakna bahwa Alquran punya konsern terhadap masalah ini. Misalnya bahwa Alquran sangat tegas terhadap orang-orang yang merusak lingkungan. Bahkan perusak alam diganjar dengan hukuman yang sangat berat seperti dijelaskan pada surat Albaqarah ayat 205–206. Apabial ia berpaling dari kamu, kemudian ia juga melakukan perjalanan di atas buma dan melakkukan kerusakan, merusak tumbuhan juda hewa, dan sungguh Allah tidak menghendaki kerusakan. Jika disampaikan padanya "Bertakwalah kepada Allah", maka ia akan menunjukkan sikap yang arogan bahkan melakukan perbuatan dosan. Makan kelak balasannya di nerak Jahannam. Sungguh itu tempat yang paling buruk dan manakutkan. Tidak hanya keterangan wahyu Alquran yang banyak menyinggung tentang lingkungan hidup, hadist-hadist nabi juga ada, antara lain yang berbunyi “Hai prajurit kamu tidak dibolehkan membunuh anak-anak dan wanita, musuhmu adalah kaum kafir. Jangan membunuh unta/kuda dan binatang lain, jangan membakar dan merusa kota, menebang pohon, dan jangan merusak sumber air minum Muslim. Dalam hadis tersebut dapat ditarik pemahaman bahwa jika dalam situasi darurat, situasi perang, kita harus tetap memperhatikan lingkungan, apalagi pada masa-masa normal. Perhatian Alquran yang khusus tentang lingkungan hidup ini, tidak hanya terkait dengan larangan dan anjuran atau apa yang baik dan yang buruk. Lebih dari itu ternyata alquran punya pandangan yang spesial. Dorongan Alquran agar memperhatikan alam lingkungan adalah agar manusia dapat mengelola alam dengan sebaik-baiknya, agar dapat dimafaatkan seluruh semesta.” isalnya, Alquran memotivasi manusia agar memperhatikan bagaimana unta diciptakan, bagaimana gunung ditinggikan, bagaimana bumi dihamparkan. Dengan demikian, manusia harus mengadakan riset-riset. Dengan riset-riset inilah pada akhirnya dapat melahirkan ilmu-ilmu baru yang dapat membawa umat manusia sejahtera. Misalnya, anjuran memperhatikan unta diciptakan, seharusnya melahirkan penemuan baru dalam bidang biologi. Anjuran memperhatikan gunung diciptakan seharusnya melahirkan penemuan baru dibidang geologi, demikian juga anjuran bumi dihamparkan agar dapat melahirkan ilmu-ilmu kealaman yang berujung pada kesejahteraan umat manusia. Motivasi Alquran untuk mengadakan riset-riset ilmiah ini ditegaskan dalam Alghasiyyah 17-20 berbunyi Artinya Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan?, Dan langit, bagaimana ia ditinggikan ?, Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?, Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? “Disisi lain, agama dan lingkungan seringkali dipahami secara terpisah atau dikotmis.”Pemahaman tersebut berkembang selama ini, sehingga agama cenderung tidak memberikan kontribusi yang memadai terhadap kesadaran umat dalam menjaga lingkungan mereka.”Agama dan lingkungan dianggap dua hal yang terpisah dan tidak berhubungan satu sama lain.”Padahal terdapat hubungan yang erat antara agama dan lingkungan hidup,”khususnya pada kontribusi agama dalam mempengaruhi perilaku Abrahamic Religions Jurnal Studi AgamaVol. 1, No. 1 Maret 2021 8 Toguan Rambe, et all Islam dan Lingkungan Hidup Menakar Relasi Keduanyamanusia terhadap persepsi dan tingkah lakunya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup di sekitarnya.” “Agama secara implisit mengajarkan umat beragama untuk mengetahui, dan menyadari arti penting menjaga lingkungan sehari-hari.”Karena agama mengajarkan setiap umatnya untuk peduli terhadap lingkungan.”Bahwa setiap kerusakan alam, lingkungan pada akhirnya akan memberikan dampak buruk jangka panjang kepada diri manusia sendiri.”Pada kesempatana ini Allah menyatakan bahwa kerusakan lingkungan disebabkan oleh perbuatan manusia.”Seperti yang terdapat dalam surat Ar-Rum ayat 41 “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatantangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dariakibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” 41.” “Sungguh disadari bahkan diyakini bahwa Allah telah mengirimkan menusia ke atas bumi ini ialah untuk menjadi khalifah Allah, yang berarti pelaksana dari keinginan Tuhan.”Tentu sangat banyak rahasia kebesaran dan kekuasaan Ilahi menjadi jelas dalam dunia, karena usaha manusia.”Oleh karenanyamenjadi seorang khalifah semestinyalah pribadi yang menjadi muslih, yang berarti memiliki semangat kreativitas memperbaiki dan memperindah Hamka, 1982.”Oleh karenanya, Maka janganlah kita terlalu terpesona melihat berdirinya bangunan-bangunan raksasa, jembatan-jembatan panjang, gedung-gedung bertingkat menjulang langit, sampainya manusia kebulan dari Abad Kedua puluh ini, jangan dikatakan bahwa itu suatu pembangunan, kalau jiwa seseorang bertambah jauh dari Tuhan.”Sungguh ironis bahwa tidak sedikit manusia di zaman sekarang dalam kemajuan ilmu pengetahuan ini hidup mereka bertambah sengsara.”Kemajuan teknik tidak membawa bahagia, bahkan perang salalu mengancam, perikemanusian tinggal dalam sebutan lidah, namun niat jahat tambah subur hendak menghancurkan orang lain dan menebarkan berbagai jenis kejahatan.”Terkadang melalui perenungan kita kagum memikirkan ayat ini. Sebab dia dapat saja ditafsirkan sesuai dengan perkembangan zaman sekarang ini.”Ahli-ahli fikir yang memikirkan apa yang akan terjadi kelak, ilmu yang diberi nama Futurologi, yang berarti pengetahuan tentang yang akan terjadi kerena memperhitungkan fenomena-fenomena yang terjadi sekarang ini.” “Misalnya tentang kerusakan yang terjadi di darat karena perbuatan manusia lazimnya disebut denganpolusi, yang berarti pencemaran udara, akibat asap dari zat-zat pembakar,bensin, dan sebagainya.”Bagaimana bahaya dari asap pabrik, begitu juga asap kendaraan. Udara yang amat kotor itu dihisap tiap saat, sehingga paru-paru manusia penuhdengan kotoran.”Kemudian diperhitungkan orang pula kerusakan yang terjadi di lautan.”Misalkan, air laut yang rusak karena kapal tangki yang besar membawa minyak tanah atau bensin pecah di laut.”Demikian pula air dari pabrik-pabrik kimia yang mengalir melalui sungai-sungai menuju lautan, setiap harinya semakin banyak.”Hingga air laut penuh racun dan ikan-ikan jadi mati.”Hal tersebut, pernah terjadi di sungai Seine, Eropa menghempaskan bangkai seluruh ikan yang hidup dalam air tersebut, terdampar ketepi sungai jadi membusuk, tidak bisa dikonsumsi.”Demikian pula pernah beratus ribu, masalah kerusakan ekosistem alam, peristiwa matinya berjuta ikan yang terdampar ketepi 9 pantai Selat Teberau di antara Ujung Semenanjung Tanah Melayu dan pulau Singapura.”Besar kemungkinan bahwa ikan-ikan itu keracunan.” “Ini semuanya adalah perbuatan manusia.”Diujung ayat disampaikan seruan agar manusia berfikir,“Mudah-mudahan mereka kembali” ujung ayat 41.”Arti kembali itu tentu sangat dalam.”Bukan maksudnya mengembalikan jarumsejarah ke belakang. Melainkan kembali memiliki diri dari mengoreksi niat, kembali memperbaiki hubungan dengan Tuhan.”Jangan hanya ingat akan keuntungan diri sendiri, lalu merugikan orang lain.”Jangan hanya ingat laba sebentar dengan merugikan bersama, tegasnya dengan meninggalkan kerusakan di muka bumi.”Dengan ujung ayat “Mudah-mudahan”, dinampakkanlah bahwa harapan belum putus.”Pada kenyataannya, disadari atau tidak, terjadinya krisis lingkungan munculnya ilmu pengetahuan modern yang memiliki pijakan epistemologi pada positivisme yang mempunyai kecenderungan yang kuat kepada hal-hal yang bersifat empirik dan rasional.”Dalam paradigma positivisme, kebenaran diukur sejauhmana ia sesuai dengan“fakta obyektif”. “Ini bermula dengan munculnya Francis Bacon 1561-1626pandangan baru tentang ilmu pengetahuan.”Baginya, pengetahuan haruslah menjadi kekuatan manusia untuk menguasai alam knowledge is power.”Rene Descartes, bapak filsafat modern, menyatakan hal serupa.”Descartes menekankanperlunya membangun sistem ilmu pengetahuan yang kokoh dengan dasar ilmupasti dan menghilangkan aspek-aspek yang tidak dapat ditangkap oleh rasio.”Sejak akhir abad ke-17 degradasi alam diintensifikasikan oleh para ilmuwan menjadi suatu pengetahuan yang mekanistis.” “Alam dilihat sebagai mesin yang mempunyai sistem teratur, dan bagian- bagiannya dimaksudkan sebagai hukumalam yang dideduksi lewat pemikiran rasional dan diverifikasikan dengan eksperimen.”Alam tidak lagi dilihat sebagai organisme hidup, tetapi hanyalah sebuah objek yang dapat diekspolitasi dan dimanipulasikan.”Pandangan positivistik-mekanistik ini mendorong timbulnya penemuan-penemuan teknologi modern yang semakin maju.”Kendati demikian, perkembangan teknologi denganhasil-hasilnya semakin memperkuat posisi manusia dalam kedudukannya sebagai “sang penguasa” alam semesta dan berbagai kekayaan alam yang di kandungnya.”Sikap superior manusia terhadap alam memberikan banyak peluang bagi manusia untuk merusak tatanan lingkungan hidupnya.” “Para pemikir Islam terkhusus tokoh islamic ecotheology sepakat bahwa yang menjadi akar darikrisis dan pencemaran lingkungan bertititolak dari sains dan teknologi Baratyang berpijak kepada asumsi-asumsi positivistik di atas.”Karena itu, disadari bahwa yang perlu dilakukan adalah melakukan dekonstruksi terhadap kerangka epistemologis pengetahuan Barat tersebut, lalu merekonstruksi sebuah paradigma tentang alam yang lebih bersahabat dengan berpijak kepada tradisi Islam.”Dalam hal ini, Ziauddin Sardar adalah seorang saintis, penulis yang produktif, salah satu tokoh islamic ecotheology dari Pakistan, mengistilahkan agrevitas sains dan teknologi ini dengan “sentuhan Midas” yang telah berkembang sedemikian pesatnya tanpa kontrol moral sehingga keharmonisan dan keindahan ekologi menjadi rusak Ziauddin Sardar, 1998.” Abrahamic Religions Jurnal Studi AgamaVol. 1, No. 1 Maret 2021 10 Toguan Rambe, et all Islam dan Lingkungan Hidup Menakar Relasi Keduanya“Karena itu, menurut Sardar,”yang diperlukan adalah reorientasi radikalilmu pengetahuan hingga ke tingkat epistemologi dan pengisian pandangan dunianya dengan nilai-nilai Islam agar terbentuk suatu ilmu pengetahuan Islam yang lebih sesuai dengan kebutuhan fisik dan spiritual umat Islam.”Sardar menyebut usahanya ini dengan kontemporerisasi ilmu pengetahuan Islam.”Nilai-nilai yang dijadikan pijakan epistemologi oleh Sardar adalah sepuluh nilai,yaitu tawhid, khilafah, ibadah, ilm, halal, haram, adl vs zulm,istishlah vsdhiya Jose Abraham, 2001.”Kesepuluh rumusan nilai ini dapat diletakkan sebagai basis untuk menilai apakah program-program riset dan teknik masuk dalam kategori islamic science atau tidak.”Misalnya, pertanyaan-pertanyaan dapat diajukan apakah hasil dari program tersebut menjadi ukuran bagi keadilan sosial ataukah memperkuatdan memunculkan suatu bentuk tirani; apakah ia membawa kepada penghormatan kepada kekhalifahan manusia berkenaan dengan dunia alam; dan apakah membawa kepada kesejahteraan manusia atau kesia-siaan Sardar, 1998.”Oleh karenanya, sebagai umat yang hidupnya dibina dengan ajaran- ajaran yang sarat nilai, seharusnya kita dapat menyikapi masalah besar ini dengan sikap yang jelas, konstruktif dan diikuti dengan langkah-langkah yang dapat mempengaruhi prilaku masyarakat.”Ada beberapa hal yang kiranya perlu diambil dalam masalah lingkungan hidup, sebagai berikut Muhammad Tholhah Hasan, 2005.” 1. Kita memandang masalah lingkungan hidup ini sebagai masalah diniyah teologis, buka hanya masalah politik, ekonomi, teknologi saja, menginagt dampak kerusakan lingkungan hidup ini juga memberi anacaman terhadap kepentingan agama dan umat menusia. 2. Kita menyadari, bahwa pembangunan ekonomi di Negara kita dan khususnya pembangunan industri adalah perlu. Namun harus disadari pula, perlunya dihindari pengaruh yang merugikan umat manusia secara luas, baiik dalam jangka pendek maupun jangka panjang atau paling tidak menekan pengaruh negatif itu seminimal mungkin. 3. Kemajuan Iptek memang harus dikejar, tetapi bukan Iptek yang bebas nilai value free yang seolah-olah berada sendirian di ruang hampa. 4. Keterlibatan para tokoh dan lembaga-lembaga ke Islaman, dal;am berbagai kegiatan dan uapaya-upaya penanggulangan lingkungan hidup ini, dan memasukkan masalah lingkungan hidup sebagai salah satu program-program organisasi. E. Perintah Alquran Melestarikan Alam dan Sekilas Tentang Global Warning “Dalam perspektif aqidah Islam penciptaan alam semesta lingkungan dengan semua elemen yang ada di dalamnya merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah Swt, Semua ciptaan Allah Swt.”baik yang berujud makhluk hidup maupun makhluk mati memiliki tugas yang sama, yakni bersujud bertasbih kepada Allah Swt. Alam semesta bersama-sama manusia bersujud kepada Alah, menaati perintah-Nya, dan patuh terhadap semua hukum yang berlaku bagi semua makhluk.”Allah Swt. menyatakan hal ini dalam firman-Nya 11 “Dan apakah mereka tidak memerhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri? Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan juga para malaikat, sedang mereka malaikat tidak menyombongkan diri.” QS. al-Nahl 16 48-49. “Alam semesta ini juga bertasbih kepada Allah Swt. QS. al-Hasyr 59 1, QS. al-Taghabun 64 1, dan QS. al-Isra’ 17 44, meskipun kita tidak memahami bentuk pujian mereka.”Namun, dalam proses penciptaan selanjutnya, Allah membedakan manusia dari seluruh elemen lingkungan dengan memberikannya akal dan kemampuan-kemampuan rohani, yang kemudian menjadikan manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah dimuka bumi.”QS. al-Baqarah 2 30 dan sekaligus membawa beban amanah sebagaimana yang digambarkan dalam firman Allah Swt. “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” QS. alAhzab 33 72.” Allah melengkapi manusia dengan tabiat yang majemuk sehingga mampu membangun peradaban di atas bumi dan karena hal inilah Allah melebihkan manusia dari semua makhluk ciptaan Allah lainnya QS. al-Isra’ 17 70, termasuk melebihi malaikat terutama karena manusia memiliki kemampuan berpikir dalam bidang ilmu pengetahuan sehingga manusialah yang berhak menjadi khalifah di bumi ini QS.”al-Baqarah 2 33.” “Begitu mulianya manusia karena memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka pemeliharaan lingkungan.”Sebagai konsekuensi ditundukkannya segala elemen lingkungan kepada manusia, maka selanjutnya manusia dituntut untuk berinteraksi dengan lingkungan secara baik sesuai dengan hukum-hukum yang sudah digariskan oleh Allah Swt.”melaksanakan serta memelihara pemberlakuan hukum-hukum tersebut dalam aplikasi nyata.”Peranan manusia ini dikategorikan sebagai tujuan-tujuan yang sangat mulia di tengah-tengah kehidupan manusia, yang dalam bahasa al-Raghib al-Asfahani merupakan hikmah Allah kepada para mukallafin para Muslim dewasa yang pada akhirnya dibagi menjadi tiga tujuan, yaitu”1 untuk mengabdi beribadah kepada Allah Swt.”QS.”al- Dzariyat 51”56, 2 sebagai wakil Allah di muka bumi QS.”Shad 38 26, dan 3 membangun peradaban di muka bumi QS. Hud 11 61.” “Disamping keterangan di atas, wacana global warning juga kerap sekali menghasilkan cuaca yang ekstrim yang pada gilirannya akan merusak tatanan lingkungan hidup.”Pemanasan global Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca greenhouse effect yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida CO2, metana CH4, dinitrooksida N2O dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global-termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5-40 oC pada akhir abad 21.” Abrahamic Religions Jurnal Studi AgamaVol. 1, No. 1 Maret 2021 12 Toguan Rambe, et all Islam dan Lingkungan Hidup Menakar Relasi Keduanya“Pemanasan global menimbulkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dan sebagainya.”Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi”agangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, b gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara c gangguan terhadap permukiman penduduk, d pengurangan produktivitas lahan pertanian, e peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dan sebagainya Siti Zawimah,2000.” “Dengan demikian, pemanasan global Global Warming adalah merupakan meningkatnya temperatur di planet bumi secara global, meliputi peningkatan temperatur atmosfir, temperatur laut dan temperatur daratan bumi yang menimbulkan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap masa depan bumi termasuk manusia dan makhluk hidup lain.”Dampak yang ditimbulkan cenderung mengancam eksistensi bumi, dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.”Tentu secara definitif padanan kata global warning tidak akan ditemukan didalam Alquran.”akan tetapi jika ditelusuri lebih jauh bahwa pemanasan global merupakan salah satu dari sekian banyak penyebab kerusakan alam.”Faktor utama dari pemanasan global disebabkan karena meningkatnya kadar CO2.”Adapun sektorpenghasil utama CO2 adalah pembangkit energi, transportasi dan energy.”Untuk itu, ada beberapa ayat Alquran yang dapat dijadikan sebagai rujukan.”Diantara term-term Alquran yang terkait langsung dengan kerusakan alam yakni fasâd.”term Fasâd berarti sesuatu yang keluar dari kesimbangan Al-Asfahani, 2001 kata ini digunakan untuk menunjuk apa saja baik jasmani, jiwa maupun hal-hal lain.”Ia juga diartikan sebagaiantonim dari kata ash-shalâh yang berarti manfaat atau berguna M.”Quraish Shihab,2002 Secara umum keduanya terkait terhadap sesuatu yang bermanfaat dan tidak bermanfaat.”Tentu dalam konteks yang demikian banyak ayat-ayat Alquran yang relevan terhadap pernyataan di atas.” “Karena itulah, berbuat baik kepada lingkungan merupakan bagian dari perbuatan baik kita.”Kita memberi kesempatan semua makhluk lingkungan untuk melaksanakan tugas bersujud kepada Allah sebagaimana kita.”Kita tidak boleh merusak lingkungan, karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Seorang Muslim juga harus melihat alam sekitar ini sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah QS.”Ali Imran 3 190.”Seorang Muslim juga harus melihat alam sebagai nikmat yang dikaruniakan Allah Swt.”kepada manusia QS. Luqman 31 20 dan QS. Ibrahim 14 32-34.”Dengan demikian, diyakini bahwa, pemeliharaan terhadap lingkungan juga merupakan bagian penting dari ajaran Islam.” F. Etika Islam Tentang Lingkungan Hidup Khusus dengan penataan lingkungan hidup, Alquran memberikan sejumlah rambu-rambu, kaidah moral/etika yang mendasari pengelolaan lingkungan hidup. Etika inilah sebagai sumber acuan, sumber nilai dalam merumuskan segenapkebijakan yang berkaitan dengan penataan lingkungan hidup, etika tersebut antara lain Katimin, 2010. 13 a. Alam semesta dan isianya adalah milik Allah. b. Allah menciptakan alam untuk kesejahteraan seluruh umat manusia beserta isinya. c. Alam semesta adalah amanah dari Allah. d. Tidak diperkenankan pemborosan. e. Pengelolaan alam harus dipertanggngjawabkan oleh mansuia sebagai khalifahdimuka bumi. Seluruih prinsip-prinsip etis dalam pengelolaan diatas bertumpu pada ajaran fundamental Islam yang dalam terminology akademis disebut sebagai tauhid yaitu Tuhan dipandang sebagai pemilik dan pemelihara alam semesta. Oleh sebab itu segala aktifitas yang berkaitan dengan proses pengelolaan dan penataan lingkungan hidup mengacu kepada Tuhan sebagai Rabb al-alamin. dalam arti bahwa sesungguhnya Tuhanlah sebagai pemilik alam semesta dan pemelihara alam semesta, hal ini berarti segenap proses penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup harus diilhami oleh sifat-sifat sebagai Rabb al-alamin, Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara. Kesimpulan Keyakinan umat Islam selalu berorientasi kepada kebenaran, dan tidak terjerumus kepada keselahan. Kerusakan alam yang seringkali terjadi yang merasakan dampaknya adalah manusia itu sendiri, Kerusakan alam itu misalkan bencana banjir, illegal logging, pembakaran hutan, bahkan kejadian yang masih kita rasakan sampai sat ini yang Covid-19 dengan berbagai variannya yangmembuat kehidupan manusia menjadi tidak stabil, kerusakan hutan bahkan pekerjaan yang dilakukan secara terang-terangan dibeberapa daerah yang menyebabkan pencemaran udara, sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari. Sampai-sampai kegiatan belajar-mengajar diberbagai sekolahpun diliburkan karena kondisi cuaca alam yang kurang baik.”Disamping itu sederet bentuk kerusakan lingkungan hidup lainnya, haruslah menjadi pelajaran yang sangat berharga.”Manusia mempunyai pengaruh dan peranan penting dalam menjaga dan menata kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, seluruh tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kibijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan menusia itu sendiri.”karenanya, relasi antara Islam dan lingkungan hidup itu bersifat harmonis, saling menjadi dengan kebaikan, atau dengan ungkapan lain secara normatif agama menyeru seluruh manusia untuk melestarikan dan beretika terhadap lingkungan.” Abrahamic Religions Jurnal Studi AgamaVol. 1, No. 1 Maret 2021 14 Toguan Rambe, et all Islam dan Lingkungan Hidup Menakar Relasi KeduanyaREFERENSI Ali Syariati. 1996. Kritik Islam atas Marxisme dan Sesat pikir Barat lainnya, Bandung Mian. Abdillah, Mujiyono. 2001. Agama Ramah Lingkungan Perspektif Alquran. Jakarta Paramadina. Bouggeois. 1980. Strategi and environment; A Conceptual integration, acadmy of Management. III, L. Jl. Chandler, Strategy and Structure Chapter in the history of the industrial enterprise, And Teece, 1994. Fundamental Issues in Stragegy in Strategy A Researc Agenda. Mass Harvard Business Scoo Press. A. D. 1962. Child, Organizational Structure, Environment and Performance The Role of Strategic Chice. Sosiology, 6, 2-22. in Preffer, J. 1982, Organization and Organization Theory. Mass Pitman Publishing Inc, J. 1972. Hidayat, Komaruddin. 1998. Tragedi Raja Midas Moralitas Agama dan Krisis Modernisme, Jakarta Paramadina. Hammond. 1994. Structur, Strategy, and the Agenda of the firm. In rumelt, R P. Scendel, D, E., & D. J. Teece Eds., Fundamental Issues in Strategy A Research Agenda . Mass Harvard Business Scool Press. T. H. Shihab, M. Quraish. 1996. Memembumikan Alquran Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Mizan. -. 2002.Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran, Volume 11, cet II, Jakarta Lentera Hati. Hasan, Muhammad Tholhah. 2005. Islam dalam Perspektif Sosiokultural, Jakarta Lantabora Press. Suparlan, Parsudi. 1996. Manusia, Kebudayaan, dan Lingkungan, Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Sardar, Ziauddin, Masa Depan Islam terj Bandung Pustaka, 1987 Mangunjaya, Fachruddin M.. Hidup Harmonis dengan Alam. Jakarta Obor Indonesia, 2006. Sastrawijaya, Tresna. 2000. Pencemaran Lingkungan Jakarta Rineka Cipta. Bakar, Osman. 2008. TAUHID & SAINS Perspektif Islam Tentang Agama dan Sains, Bandung Pustaka Hidayah. Darsono, Valentinus. 1999. Pengantar Ilmu Lingkungan, Yogyakarta Universitas Atma Jaya. All publication by Abrahamic Religions Jurnal Studi Agama-Agama are licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi Internasional ... In addition, the learning technique used is one that is not limited to the classroom. So it is necessary to include environmental education in boarding school Rambe, Sari, & Rambe, 2021. ...Tatang Muh Nasir Hasbiyallah HasbiIlham Arif PebriansyahUjang DedihThe research background is based on the problem of low waste management in the city of Bandung. Waste management is important because the accumulation of waste results in various bad things that have an impact on people's health and the environment. The aim of the research is to obtain a description of the Zero Waste program through the Kang Pisman School and to find out the Implementation of Love the Environment Education implemented in the Insan Madani Islamic boarding school. Collecting data from research using observation and interview techniques. This research uses a quantitative approach with descriptive research methods. The object of this research is the Insan Madani Islamic Boarding School Santri. The results of the research show that the Zero waste program Through the Kang Pisman school is suitable for students at the Insan Madani Islamic Boarding School. Because, through this zero waste program, students will know how to reduce, separate, and utilize what is there. After the students get used to doing "Kang Pisman" then little by little, the impact of the accumulation of garbage in the city of Bandung is quite reduced and the students have a soul of love for the environment... Therefore, the destruction of nature is certainly not justified in Islamic teachings. Humans and nature have a very close relationship in Islam Mukhlis, 2019;Rambe & Rambe, 2021. Allah created this world including humans and the environment in balance and harmony. ...Islam is a religion that specialises in environmental issues and natural preservation. The Prophet Muhammad PBUH has given many examples to humankind about the importance of preserving the environment and prospering the earth, so it remains sustainable. For this reason, it is essential to look further into the guidance and example of the Prophet PBUH in preserving the environment and prospering the earth through his hadiths so that every Muslim can imitate and use them as a guide in everyday life. This study was conducted to describe the traditions of the Prophet related to efforts to preserve the environment and prosper the earth as part of the obligations of a Muslim. This study used a descriptive-qualitative research approach through a literature review. The results of the study show that in an effort to preserve the environment and prosper the earth, through his hadiths, the Prophet gave several instructions and guidelines, namely 1 prohibiting his people from exploiting and monopolising energy sources; 2 keeping the environment clean by reforesting and planting trees, and not polluting the environment; 3 not cutting down trees and clearing forests indiscriminately; and 4 making use of abandoned land.... "Sikap dan perilaku manusia akan menentukan baik buruknya kondisi suatu lingkungan. Sebaliknya, bagaimana manusia memperlakukan lingkungan dampaknya akan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia" Setyoningsih, 2017;Rambe et al., 2021. Semua lingkungan yang ada di masyarakat dapat digunakan dalam proses pembelajaran, dimana lingkungan dapat menjadi salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. ...This study aims to determine the results and process of increasing students' conceptual understanding of the water cycle material through natural environment-based learning in class V. The method used is classroom action research CAR which adapts the Kemmis and Mc. Taggart model which in this study has four components consisting of planning, action, observation and reflection. The instrument used to measure the increase in students' conceptual understanding used a concept understanding test, while the instrument used to measure the improvement in the learning process used observation sheets for teacher and student activities as well as student daily observation sheets and the last one was documentation. The subjects in this study consisted of 16 fifth grade students. The results of this study indicate that there is an increase in conceptual understanding after the implementation of the natural environment-based learning model in the water cycle science subject, which is characterized by an increase in the results of understanding the concept and changes in student behavior after the actions are carried out in each cycle. This can be seen from the increase in the results of the concept understanding test in cycle I and cycle II. In the first cycle, the class average was and increased in the second cycle with the class average of In addition, the results of this increase are also strengthened by an increase in student behavior, where the results obtained in the first cycle of 65% and an increase in the results in the second cycle to 89%. This shows that the application of natural environment-based learning can be an alternative science learning model, because this learning model can improve the understanding of fifth grade students in the water cycle material... Inilah fase tentang mitologi akan alam sebagai gagasan dan alam sebagai pemberi manfaat, melalui apa saja yang bisa diberikan alam kepada manusia. Manusia dan alam adalah satu kesatuan yang saling terikat satu sama lain Rambe, 2021, muncul kesadaran manusia untuk memproduksi kultur dengan alam sebagai manifestasi utamanya. ...Kritik Islam atas Marxisme dan Sesat pikir Barat lainnyaAli SyariatiAli Syariati. 1996. Kritik Islam atas Marxisme dan Sesat pikir Barat lainnya, Bandung Ramah Lingkungan Perspektif AlquranMujiyono AbdillahAbdillah, Mujiyono. 2001. Agama Ramah Lingkungan Perspektif Alquran. Jakarta and Performance The Role of Strategic ChiceChild, Organizational Structure, Environment and Performance The Role of Strategic Chice. Sosiology, 6, 2-22. in Preffer, J. 1982, Organization and Organization Theory. Mass Pitman Publishing Inc, J. 1972.Structur, Strategy, and the Agenda of the firmHammondHammond. 1994. Structur, Strategy, and the Agenda of the firm. In rumelt, R P. Scendel, D, E., & D. J. Teece Eds., Fundamental Issues in Strategy A Research Agenda. Mass Harvard Business Scool Press. T. Alquran Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan MasyarakatM ShihabQuraishShihab, M. Quraish. 1996. Memembumikan Alquran Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Mizan. -. 2002.Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran, Volume 11, cet II, Jakarta Lentera dalam Perspektif SosiokulturalMuhammad HasanTholhahHasan, Muhammad Tholhah. 2005. Islam dalam Perspektif Sosiokultural, Jakarta Lantabora Lingkungan Jakarta Rineka CiptaTresna SastrawijayaSastrawijaya, Tresna. 2000. Pencemaran Lingkungan Jakarta Rineka Cipta.

Keempathal di atas harus menjadi inspirasi bagi kita semua. Semoga kita semua termaafkan dan terselamatkan. Wallahu a'lam. Dani Yanuar Eka Putra, SE, Ak , Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Depok dan Guru SMA Muhammadiyah 04 Depok. Tags: Etika Lingkungan hidup islami muhammadiyah. Risalah Nabi Muhammad ﷺ adalah menyempurnakan Akhlak manusia di bumi ini. Sehingga perbuatan manusia menjadi terpuji dan bertaqwa kepada Allah SWT, inilah yang disebut akhlak mulia Al Akhlak Al Karimah. Akhlak mulia adalah akhlak yang berada di atas jalur Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Kesadaran akan Akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri hablu binafsi, hingga manusia melihat atau merasakan baik atau buruknya suatu sikap yang ia perbuat. Disanalah manusia dapat membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukannya. Muslim yang ideal tentu adalah Muslim yang memiliki hubungan yang baik secara vertikal kepada Allah SWT yang terwujud dalam akidah dan ibadahnya yang lurus dan baik, sekaligus juga memiliki hubungan yang baik secara horisontal dengan sesama manusia yang tercermin dalam akhlaknya yang mulia. Dengan demikian, setiap perbuatan seorang muslim diwajibkan berdasar pada syariat Islam terutama di dalam pergaulan sehari-hari, baik keluarga, kerabat, tetangga, lingkungan kemasyarakatan bahkan bernegara. Manusia sebagai Khalifah di bumi[1], memiliki kewajiban untuk menjaga keseimbangan alam melestarikan bumi. Dunia yang menjadi tempat tinggal manusia beserta isinya sama-sama makhluk Allah yang selalu memuji asma-Nya. Merusak alam berarti secara tidak langsung akan merusak kehidupan manusia karena manusia sangat bergantung pada alam. Akhlak kepada alam berarti tingkah laku kita kepada lingkungan sekitar, bagaimana kita bisa menjaga apa yang ada disekitar kita baik berupa hewan, tumbuh-tumbuhan, gunung, sungai dan lain sebagainya. Bahkan secara lebih luas, Akhlak kepada alam berarti bagaimana cara kita berbuat baik kepada seluruh ciptaan Allah yang ada di alam semesta. PENGERTIAN AKHLAK Menurut Yusuf Sukriy Farhat secara etimologis bahasa, akhlak merupakan bentuk plural dari al‑khulq[u] dan al‑khuluq, yang berasal dari khalaqa – yakhluq[u] – khalqah wa khalq[an], yang berarti awjada mewujudkan/mengadakan, abda’a menciptakan. Sedangkan al‑khulq dan al‑khuluq itu sendiri berarti ath‑thab’tabiat, al‑adâh adat/ karakter.[2] وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ ٤ “ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” QS Al-Qalam [68] 4 Melihat asal kata Akhlak, yang mengandung arti perbuatan manusia karena itu objek yang dikaji dalam pembahasan akhlak adalah aspek tingkah laku manusia dari segi nilai baik atau buruk. Pengertian Akhlak Secara Istilah Berikut pendapat para ulama terkait Akhlak. a. Imam Al-Gazali. فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة، عنها تصدر الأفعال بسهولة ويسر من غير حاجة إلى فكر وروية Al‑khuluq adalah ungkapan kondisi jiwa yang terdalam, yang darinya melahirkan perilaku secara gampang dan mudah spontan, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.[3] b. Muhammad Husain Abdullah. الأخلاق اصطلاحا هي الصفات التي أمر الله المسلم أن يتصف بها عند قيامه بأعماله Akhlak adalah sifat‑sifat yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada seorang muslim, agar ketika ia berbuat menggunakan sifat tersebut.[4] c. Lafadz khuluq dalam ayat QS Al-Qalam [68] 4 menurut Imam Al‑Mahally dan Asy‑Suyuthi adalah dîn agama, sehingga makna ayat tersebut adalah, “dan Sesungguhnya kamu benar‑benar memiliki agama / din / ajaran yang agung.”[5] d. Jadi Akhlak menurut al‑Ghazali, naluri yang bersifat fitrah mirip makna secara bahasa, menurut Imam Mufassir Akhlak adalah ajaran Islam ad‑dîn, syariat, menurut Husain Abdullah akhlak adalah sifat yang terpuji mirip makna urf. Ciri-ciri Perbuatan Akhlak 1. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah menjadi kepribadiannya. Al Ghazali 2. Dilakukan dengan mudah tanpa pemikiran spontan. Al Ghazali 3. Timbul dari diri orang yang mengerjakannya tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. 4. Dilakukan dengan ikhlas dan benar sesuai syari’at, karna akhlak dikatakan baik jika sesuai dengan syariat, sedangkan perangai yang buruk adalah yang tidak sesuai dengan syariat. Muhammad Husain Abdullah Akhlak Kepada Allah SWT Sumber untuk menentukan Akhlak dalam Islam, apakah termasuk akhlak yang baik mulia atau akhlak yang tercela, adalah al-Quran dan as Sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Terlebih lagi akhlak terhadap Allah SWT, tentunya standar baik dan buruknya adalah berasal dari aturan-Nya bukan akal atau adat manusia, sebab akan berbeda-beda ukuran/standarnya.[6] Jika kita perhatikan, akhlak terhadap Allah ini merupakan pondasi atau dasar dalam berakhlak terhadap siapapun yang ada dimuka bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak positif terhadap Allah, maka ia tidak akan mungkin memiliki akhlak positif terhadap siapapun. Demikian pula sebaliknya, jika ia memiliki Akhlak al Karimah terhadap Allah, maka ini merupakan gerbang untuk menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain. Titik tolak Akhlak kepada Allah SWT adalah pengakuan dan kesadaran bahwa Tiada Tuhan Melainkan Allah SWT dalam beribadah kepadaNya. [7] Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an. قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢ لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ ٣ وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ ٤ “1. Katakanlah "Dialah Allah, Yang Maha Esa 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." [QS. al-Ikhlash [112] 1–4] Dan pula dalam ayat yang lain. وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ ٥٦ “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi beribadah kepada-Ku.” [QS. alDzariyat [51] 56] Pengertian Akhlak Kepada Allah SWT Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai Al Khalik Pencipta. Sehingga Akhlak kepada Allah dapat diartikan, “Segala sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan berfikir lagi spontan yang memang seharusnya ada pada diri manusia sebagai hamba kepada Allah SWT sebagai Al Khalik. Umat Islam diwajibkan berakhlak baik kepada Allah SWT dengan bertaqwa kepadaNya, Allah SWT yang telah menjadikan umat Islam dengan sebutan sebagai Umat Terbaik Khoiru Ummah. Akhlak kepada Allah SWT adalah contohnya dengan,[8] 1. Bertauhid kepadaNya QS. al-Ikhlash [112] 1–4; QS. alDzariyat [51] 56, 2. Menaati perintahNya QS. Ali Imran [3] 132, 3. Ikhlas dalam semua amal QS. al-Bayyinah [98] 5, 4. Tadlarru’ dan khusyu’ dalam beribadah QS. al-Fatihah [1] 6, 5. Berdoa dan penuh harapan pada Allah SWT. QS. al-Zumar [39] 53, 6. Berbaik sangka pada setiap ketentuan Allah QS. Ali Imran [3] 154, 7. Bertawakal setelah memiliki kemauan dan ketetapan hati QS. Ali Imran [3] 159, 8. Bersyukur QS. Ibrahim [14] 7, dan 9. Bertaubat serta istighfar bila berbuat kesalahan QS. al-Tahrim [66] 8. Alasan Seorang Muslim Harus Berakhlak Kepada Allah SWT Menurut Kahar Mashyur, ada 4 empat alasan manusia perlu berakhlak kepada Allah SWT, yakni[9] 1. Allah yang menciptakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk. “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?. Dia tercipta dari air yang terpancar. Yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. [at-Thariq 5-7] 2. Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera. Berupa pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. “Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.” [ an-Nahl 78] 3. Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. Seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. [ al-Jatsiyah 12-13] 4. Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan didaratan dan dilautan. “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” [ al-Isra’ 70] Setiap muslim meyakini, bahwa Allah SWT adalah sumber segala sumber dalam kehidupannya. Allah adalah Pencipta dirinya, pencipta jagad raya dengan segala isinya, Allah SWT adalah pengatur alam semesta yang demikian luasnya. Allah adalah pemberi hidayah dan pedoman hidup dalam kehidupan manusia, dan lain sebagainya. Sehingga jika hal ini mengakar dalam diri setiap muslim, maka akan terealisasi dalam realita bahwa Allah lah yang pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhlak. Akhlak Kepada Manusia قال بعض البلغاء الحَسن الخُلُق من نفسه ِفي َراحة, َ و الناس منهُ ِفي َ سلامة, والسيئ الخلُق الناس منهُ ِفي بَلاء,و هو من نفسه ِفي َعناء “Berkata beberapa ahli Balaghah; bahwa akhlak yang baik adalah sikap yang memebuat diri yang bersangkutan tenang dan orang lain selamat atas perbuatan tersebut. Sementara akhlak yang buruk adalah perbuatan yang membuat manusia mendapat bala dan pelaku akhlak buruk itu sendiri sesungguhnya sedang sakit jiwa.” [Adab Dunia dan Agama, Al Mawardi][10] Pengertian Akhlak kepada sesama manusia berarti kita harus berbuat baik kepada sesama manusia tanpa memandang kepada siapa orang tersebut, sehingga kita mampu hidup dalam masyarakat yang aman dan tenteram. Dalam realitas keseharian kita, kadangkala kita pernah menjumpai seorang Muslim yang mungkin dari sisi ritualitas ibadahnya bagus, namun hal demikian sering tidak tercermin dalam perilaku atau akhlaknya. Shalatnya rajin, tetapi sering tak peduli dengan tetangganya yang miskin. Shaum sunnahnya rajin, namun wajahnya jarang menampakkan sikap ramah kepada sesama. Zikirnya rajin, tetapi tak mau bergaul dengan masyarakat umum. Demikian seterusnya. Tentu saja, Muslim demikian bukanlah Muslim yang ideal dan ber-akhlaq al-karimah apalagi menjaga muru’ah kehormatan.[11] Banyak sekali ruang lingkup Akhlak yang dikemukakan al Quran dan as Sunnah berkaitan dengan Akhlak terhadap sesama manusia. Sebagai contoh dari Al Qur’an. 1. Akhlak kepada Nabi ﷺ, sebab beliau adalah Rasul yang memperoleh wahyu dari Allah. Atas dasar itulah beliau berhak memperoleh penghormatan melebihi manusia lain. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus pahala amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.” [49] 2 2. Akhlak kepada sesama pergaulan dimasyarakat, misal Larangan menyakiti hati walaupun diringi dengan sedekah. “Perkataan yang baik dan pemberian ma`af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan sipenerima. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” QS al-Baqarah[2] 263 Akhlak bertamu, bahwa akan perlunya privasi kekuasaan atau kebebasan pribadi. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat”. [24] 27 Akhlak dalam berbicara haruslah ucapan yang baik dan benar. “... serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia...” QS al-Baqarah[2] 83 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan-yang-benar”. 3. Akhlak kepada Orang tua, tidak durhaka kepada mereka walau hanya berkata “ah” menyakitkan hati. [QS. Al Isra 23-24] dan berbakti kepada mereka [QS. Lukman14] 4. Akhlak Al Karimah terhadap tetangga, kerabat dekat, anak-anak yatim, orang miskin, teman sejawat, dan hamba sahaya bahkan ibnu sabil musafir, yakni dengan berbuat baik kepada mereka. [QS. An Nisa 36] 5. Akhlak kepada anak, adalah dengan mendoakannya QS. Al-Furqan [25] 74, menafkahinya, meng-aqiqah-kan, memberi nama yang baik, menyusukan selama 2 tahun, meng-khitan, memberikan ilmu, berlaku adil, dan mengkawinkan jika sudah baligh. Dalam sejumlah hadits lainnya, Baginda Rasulullah ﷺ menyebut sejumlah keistimewaan Akhlak Mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu kebajikan al-birr, misalnya, beliau langsung menjawab, “Al-Birr husn alkhulq Kebajikan itu adalah akhlak mulia.” HR Muslim. Beliau bahkan bersabda, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-kata keji.” HR at-Tirmidzi. Dalam kesempatan lain Baginda Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang apa yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga. Beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak mulia.” HR atTirmidzi. Keutamaan kedudukan orang yang berakhlak mulia juga disejajarkan dengan keutamaan kedudukan orang yang biasa memperbanyak ibadah shaum puasa dan sering menunaikan shalat malam. Baginda Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya seorang Mukmin-karena kebaikan akhlaknya-menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan menunaikan shalat malam.” HR Abu Dawud. Alasan Mengapa Sesama Manusia Harus Saling Berakhlak 1. Akhlak adalah bagian dari Syariat Islam Hukum Syara’ dan tidak akan mungkin dipisahkan dari bagian macam‑macam hukum syara’, seperti ibadah, muamalah dan lain sebagainya. Misalnya khusyu tidak akan nampak kecuali dalam shalat, sifat jujur dan amanah hanya akan muncul pada muamalah, jadi akhlak merupakan bagian dari hukum syariat, yakni perintah dan larangan Allah SWT yang akan nampak ketika melaksanakan amal perbuatan.[12] 2. Manusia merupakan makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain, dalam bermasyarakat kita perlu saling menghargai, misalnya cara bersikap kepada orang yang lebih tua maupun muda. Ini merupakan alasan mengapa akhlak sangat penting bagi sesama manusia, karena dengan kita berakhlak, maka kita akan dapat saling menghargai satu sama lain dan tercipta ketentraman. Akhlak kepada Alam Alam ialah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi beserta isinya, selain Allah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda mati. Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah QS. Al Baqarah[2] 30 yang diberi tugas dan kemampuan oleh Allah untuk mengelola bumi dan mengelola alam semesta ini, sudah seharusnya melestarikannya dengan baik tidak merusak alam/bumi.[13] Sehingga ada kewajiban manusia untuk berakhlak kepada alam sekitarnya. Sebagai contoh didalam Al Qur’an. Binatang melata dan burung-burung adalah seperti manusia yang menurut al-Qurtubi tidak boleh dianiaya Shihab, 1998 270 [QS. al-An’am 6 38][14] Baik di masa perang apalagi ketika damai akhlak Islam menganjurkan agar tidak ada pengrusakan binatang dan tumbuhan kecuali terpaksa dan sesuai dengan sunnatullah sehingga tidak keluar dari tujuan dan fungsi penciptaan QS. al-Hasyr [59] 5.[15] Kerusakan lingkungan hidup adalah akibat perbuatan manusia, dan oleh karena itu ia manusia harus bertanggung jawab di dunia dan di akhirat al­Rum [30] 41. Alam sebagai alat untuk tafakkur kepada Allah, merupakan akhlak juga sebab perbuatan ini menjauhkan manusia dari merusak alam. QS. Ali Imran [3] 190 Memanfaatkan alam beserta isinya, karena Allah ciptakan alam dan isinya ini untuk manusia QS. Al Baqarah [2] 22 dan 29. Alam yang masih lestari pasti dapat memberi hidup dan kemakmuran bagi manusia di bumi. Tetapi apabila alam sudah rusak maka kehidupan manusia menjadi sulit, rezeki sempit dan dapat membawa kepada kesengsaraan. Pelestarian alam ini wajib dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat, bangsa dan negara, sebab manusia hidup sangat bergantung pada alam sekitar. Cara melestarikan alam semesta Berakhlak dengan alam sekitarnya dapat dilakukan manusia dengan cara melestarikan alam sekitarnya sebagai berikut 1. Melarang Penebangan Pohon-Pohon Secara Liar; 2. Melarang Perburuan Binatang Secara Liar; 3. Melakukan Reboisasi; 4. Membuat Cagar Alam Dan Suaka Margasatwa; 5. Mengendalikan Erosi; 6. Menetapkan Tata Guna Lahan Yang Lebih Sesuai; 7. Memberikan Pengertian Yang Baik Tentang Lingkungan Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat; 8. Memberikan Sanksi-Sanksi Tertentu Bagi Pelanggar-Pelanggarnya. DAFTAR PUSTAKA Al Qur’an Al Karim Al Hadrami. Salim bin Smeer. 2001 Terjemah Safinah An Najah. Husaini Bandung Husain Abdullah, Dr. Muhammad. 1990. Dirâsât fi al‑Fikr al‑Islâmiy, cet. I. Dâr al‑Bayâriq’ Amman Dr. Marzuki, Dosen PKn dan Hukum FIS UNY. File PDF BAB X KONSEP AKHLAK ISLAM. 30/03/2017 Hasan. H. Lutfi. 22 May 2016. Akhlak. Diakses di http//hizbut­ Nuraeni. Chusnul. Sabtu, 12 April 2014. Akhlak Kepada Alam Semesta. 3/29/2017 Wulaningsih. Diah. 25 November 2011. Akhlak Seorang Muslim Terhadap Allah SWT. 30/03/2017 [1] QS. Al Baqarah [2] 30 ; “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [2] Dr. Yusuf Syukriy Farhat. Mu’jam at‑Tullâb, cet. I. Dar al‑Kutub al‑’Ilmiyyah – Beirut, 2000. hlm. 168 [3] Abu Hamid Al‑Ghazali, Ihyâ’ Ulûm ad‑Dîn, juz II. hlm. 253 CD Maktabah Asy‑Syamilah versi 2 [4] Dr. Muhammad Husain Abdullah, Dirâsât fi al‑Fikr al‑Islâmiy, cet. I. Dâr al‑Bayâriq’ – Amman, 1990, hlm. 52 [5] Imam Al‑Mahally dan As‑Suyuthi, Tafsîr Jalâlayn, juz. II. hlm. 273 Maktabah Asy‑ Syamilah Ishdar Ats‑Tsani. [6] Dr. Marzuki, Dosen PKn dan Hukum FIS UNY. BAB X KONSEP AKHLAK ISLAM. Hlm. 176 [7] Dr. Marzuki, op. cit. Hlm. 178; Sebagai tambahan mengenai kalimat Thoyyibah ini, Salim bin Smeer Al Hadrami dalam kitabnya Safinah An Najah, mengatakan “Wa ma’na Laa Ilaha Illa Allah laa ma’buuda bi haqqin fii al wujuudi illa Allah” Artinya Makna Laa Ilaha Illa Allah adalah tidak ada yang patut disembah secara haq didalam wujudnya, kecuali Allah. Sehingga ini menjadi titik tolak pondasi bagi semua, baik Akidah, Akhlak, Ibadah, Mu’amalah dan Uqubat. [8] Dr. Marzuki, op. cit. Hlm 178 [9] Kahar Masyhur, Membina Moral dan Akhlak Jakarta Kalam Mulia, 1985 diakses di [10] H. Lutfi Hasan. 22 May 2016. Akhlak. Diakses di http//hizbut­ [11] Ibnu Qayim al-Jauziah membagi sikap muru’ah menjadi tiga. Pertama muru’ah terhadap diri sendiri, yaitu mempraktikkan akhlak mulia dan menjauhi akhlak tercela kendati tidak dilihat oleh orang lain. Misalnya, orang yang tetap menutup auratnya saat ke luar rumah sekalipun jauh dari keramaian atau tidak ada orang yang melihat dia. Kedua muru’ah terhadap sesama manusia, yaitu senantiasa berakhlak luhur dan menjauhi akhlak tercela saat bergaul dengan sesama manusia. Ketiga muru’ah terhadap Allah SWT, yaitu merasa malu terhadap Allah SWT sehingga membuat seseorang senantiasa berupaya melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. [12] Dr. M Husain Abdullah, Dirâsât fi al‑Fikr al‑Islâmiy, cet. I. Dâr al‑Bayâriq’ – Amman, 1990, hlm. 53 [13] “..dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang­orang yang berbuat kerusakan. QS. Al Qashash[28] 77 [14] Dr. Marzuki, op. cit. Hlm 180
Alamini juga dapat berfungsi sebagai ujian bagi manusia (Q.S. Hud 7, Al Mulk 2). Alam ini harus dijaga, dipelihara dan dimanfaatkan untuk keperluan manusia sebanyak banyaknya. Manusia sebagai Khalifah di bumi (Q.S. Al An'am 156) dengan berbagai tingkatannya mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara, menyelamatkan dan mengembangkannya.

Aku Anak SalihPerilaku Terpuji Amanah, Santun dan Menghargai Teman Kompetensi Dasar Memahami makna perilaku amanah clalam kehidupan seharihari Mencontohkan perilaku amanah dalam kehidupan sehari-hari Memahami sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat sekitar Mencontohkan sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, maupun di masyarakat sekitar Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran jarak jauh peserta didik dapat 1. Menjelaskan pengertian amanah dengan benar 2. Menjelaskan contoh perilaku amanah dengan benar 3. Menampilkan perilaku amanah dalam kehidupan sehari-hari dengan benar 4. Menjelaskan pengertian santun dengan benar 5. Menjelaskan contoh perilaku santun di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar 6. Menampilkan perilaku santun di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar 7. Menjelaskan pengertian menghargai teman dengan benar 8. Menjelaskan contoh perilaku menghargai teman di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar 9. Menampilkan perilaku menghargai teman di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar Materi Pokok Amanah, santun, dan menghargai teman Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal 1. Salam dan Doa 2. Mari Tadarus 3. Mari kita lakukan protokol kesehatan Kegiatan IntiAmati tayangan berikut! Bagaimana menurut pendapatmu tentang tayangan diatas?Apa yang dimaksud amanah?Apa saja perilaku yang termasuk amanah?Bagaimana bersikap santun dan menghargai teman? Ayo pahami! A. Perilaku Amanah Pengertian Amanah Amanah adalah sikap jujur atau dapat di percaya. Amanah dapat diartikan dengan sesuatu yang dipercayakan atau kepercayaan. Amanah merupakan titipan. Amanah merupakan lawan dari khianat. Sikap amanah merupakan sesuatu yang dipercayakan untuk dilindungi, dijaga, dan dilaksanakan. Jadi Amanah adalah sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang atau kepercayaan terhadap seseorang untuk dilaksanakan. Macam-macam Amanah 1. Amanah terhadap Allah Swt., yaitu dengan menjalani semua perintahNya dan menjauhi segala larangan-Nya. 2. Amanah terhadap sesama manusia, yaitu ketika di titipi pesan atau barang maka kita harus menyampaikan kepada yang berhak 3. Amanah terhadap diri sendiri, yaitu dengan menggunakan segenap anggota badan dan kemampuan demi menjaga kelangsungan hidup Contoh Perilaku Amanah Berikut ini beberapa contoh amanah dalam kehidupan sehari-hari 1. Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula. Apabila kita dititipi sesuatu oleh orang lain, misalnya barang berharga, emas, rumah, atau barang-barang lainnya, maka kita harus menjaganya dengan baik. Pada saat barang titipan tersebut diambil oleh pemiliknya, kita harus mengembalikannya seperti semula. 2. Menjaga rahasia. Apabila kita dipercaya untuk menjaga rahasia, baik itu rahasia pribadi, rahasia keluarga, rahasia organisasi, atau rahasia negara, maka kita wajib menjaganya supaya tidak bocor kepada orang lain. 3. Tidak menyalahgunakan jabatan. Jabatan adalah amanah yang wajib dijaga. Apabila kita diberi jabatan apapun bentuknya, maka kita harus menjaga amanah tersebut. menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok termasuk perbuatan yang melanggar amanah. 4. Memelihara semua nikmat dari Allah Swt. Nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya. Semua nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. kepada umat manusia adalah amanah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Nabi Muhammad Saw memberi contoh saat berdagang ke Syam bersama pamannya. Dalam berdagang, beliau selalu bersikap amanah terpercaya. Barang dagangan yang dititipkan kepadanya dijaga dengan baik. Mengingat sikapnya itu, beliau mendapatkan gelar al-Amin, artinya orang yang dapat dipercaya. Sebagai umat Nabi Muhammad Saw., kita harus meneladani perilakunya, misalnya 1. rajin belajar; 2. menjaga nama baik orang tua kita; 3. mengerjakan tugas sekolah; 4. menjaga nama baik guru dan sekolah. 5. menjaga diri dengan baik 6. menjaga hak orang lain Manfaat Berperilaku Amanah Orang yang berbuat baik kepada orang lain, sesungguhnya ia telah berbuat baik kepada diri sendiri. Begitu juga sikap amanah memiliki dampak yang baik bagi diri sendiri. Di antara hikmah berperilaku amanah sebagai berikut 1. Dipercaya orang lain, 2. Mendapatkan simpati dari orang lain 3. Menjalani hidup akan berhasil dan dimudahkan oleh Allah Swt. Ayo simak tayangan berikut! B. Perilaku Santun Amati tayangan berikut!Apa pendapatmu tentang perilaku pada tayangan tersebut?Ayo baca materi berikut!Pengertian Santun Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Perilaku santun seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Santun mencakup dua hal, yaitui santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang santun biasanya sabar, tenang, sopan, penuh rasa belas kasihan dan suka menolong. Sedangkan, menghargai berarti menghormati, mengindahkan, dan memandang penting kepada orang lain. Orang yang tidak menghargai berarti orang yang meremehkan atau tidak peduli terhadap orang lain. Perhatikan firman Allah berikut! “Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang al-Qur'an kepada hambaNya Muhammad untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang.” al-Hadid/ 57 9. Contoh perilaku Santun Contoh sikap santun yang harus kita lakukan saat di sekolah adalah 1. Menyapa guru saat bertemu 2. Mengucap dan memberi salam pada guru 3. Menghormati bapak dan ibu guru 4. Menggunakan seragam yang rapi dan sesuai aturan 5. Berkata lembut terhadap teman, guru maupun karyawan Contoh sikap santun yang harus kita lakukan saat di rumah adalah 1. Meminta izin kepada orang tuanya saat hendak bepergian keluar rumah 2. Menggunakan kata-kata yang baik dan menghindari penggunaan kata-kata kasar 3. Saling mengucapkan salam saat hendak bepergian 4. Saling berbagi apapun kepada sesama saudara 5. Membantu orang tua mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga Contoh sikap santun yang harus kita lakukan saat di masyarakat adalah 1. Mengikuti kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan 2. Saling berbagi dan saling membantu sesama tetangga 3. Saling menyapa dengan tetangga 4. Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan Tidak meludah di sembarang tempat. Manfaat bersikap santun Adapun manfaat perilaku santun sebagai berikut ; 1. Dihargai dan di hormati orang lain 2. Rasa tenteram dan damai 3. Mendatangkan rasa bahagia 4. Dapat menjaga hubungan baik dengan orang yang ada di sekitar kita 5. Dipandang sebagai orang yang mempunyai perilaku baik C. Perilaku Menghargai Teman Ayo simak tayangan dibawah ini! Apakah memafkan teman termasuk cara menghargai teman? cara menghargai teman? Ayo pahami materi berikut!Pengertian Menghargai Teman Menghargai teman adalah sikap menghormati seorang dan memberi kesempatan kepada orang lain. Orang yang tidak menghargai berarti orang yang meremehkan atau tidak peduli terhadap orang lain. Contoh perilaku menghargai teman. Perilaku menghargai teman dapat diwujudkan dengan 1. Berteman tanpa pilih kasih. Bersahabat dan bermain dengan siapa saja, tidak memandang kedudukan orang tersebut. 2. Tidak mencela dengan perkataan yang buruk. 3. Rendah hati dan bisa menerima dengan hati yang tulus atas kerja temanmu. 4. Mengucapkan “terimakasih” kepada teman yang telah membantu. 5. Mengucapkan “minta maaf” kepada teman jika kita bersalah atau menyinggung perasaan dan sebagainya. 6. Tidak mengambil hak orang lain dan menguasainya dengan cara mencuri, merampas, atau berdusta. 7. Memberikan ucapan selamat, sanjungan dan pujian secara langsung kepada teman yang berprestasi. Ayo simak tayangan berikut! Kegiatan Penutup Mari membuat kesimpulan 1. Amanah adalah sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang atau kepercayaan terhadap seseorang untuk dilaksanakan. 2. Contoh perilaku amanah Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula, menjaga rahasia, tidak menyalahgunakan jabatan, memelihara semua nikmat dari Allah Swt. 4. Manfaat berperilaku amanah akan dipercaya orang lain, mendapatkan simpati dari orang lain, menjalani hidup akan berhasil dan dimudahkan oleh Allah Swt. 3. Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. 4. Contoh perilaku santun di sekolah menyapa guru saat bertemu dengan guru, mengucap dan memberi salam pada guru, menyayangi teman-teman, berkata lembut terhadap teman, guru maupun karyawan. 5. Contoh sikap santun di rumah adalah meminta izin kepada orang tuanya saat hendak bepergian keluar rumah, saling membantu mengerjakan pekerjaan rumah, menggunakan kata-kata yang baik dan menghindari penggunaan kata-kata kasar. 6. Contoh santun di masyarakat mengikuti kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan, saling berbagi dan saling membantu sesama tetangga, menjaga ketertiban lingkungan, tidak meludah di sembarang tempat. 7. Manfaat berperilaku santun Dihargai dan di hormati orang lain, akan merasa tenteram dan damai, mendatangkan rasa bahagia 8. Menghargai teman adalah sikap menghormati seorang dan memberi kesempatan kepada orang lain. 9. Contoh perilaku menghargai teman berteman tanpa pilih kasih. tidak mencela dengan perkataan yang buruk, mengucapkan “minta maaf” kepada teman jika kita bersalah atau menyinggung perasaan. Jangan lupa uji kemampuan kalian dengan menjawab beberapa pertanyaan. Demikian pembelajaran kali ini, kita ucap “Alhamdulillah” Penilaian Jawablah pertanyaan berikut! 1. Jelaskan pengertian Amanah! 2. Sebutkan 3 macam amanah! 3. Sebutkan 3 contoh perbuatan yang termasuk amanah! 4. Jelaskan manfaat bersikap amanah! 5. Apakah yang dimaksud santun? 6. Jelaskan 3 contoh santun di sekolah! 7. Sebutkan 3 contoh santun di masyarakat! 8. Jelaskan manfaat bersikap santun! 9. Jelaskan arti menghargai teman! 10. Sebutkan 3 contoh perbuatan yang termasuk menghargai teman!

Rasuladalah orang yang iutus Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran kebenaran kepada manusia (umatnya) dengan berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya. Sebagai seorang muslim kita harus mengimani para nabi atau rasul Allah Swt. Sikap mengimani tersebut berarti mengikuti ajaran-ajaran yang telah disampaikan para rasul kepada umat. Jakarta - Hari Bumi Sedunia selalu diperingati setiap 22 April. Orang ramai-ramai memelihara lingkungan demi keberlangsungan hidup umat manusia. Jauh sebelum Hari Bumi Sedunia ditetapkan, Alquran sudah memerintahkan kepada manusia untuk memelihara lingkungan. Memelihara lingkungan hidup bagian dari perwujudan keimanan seseorang. 5 Cara Menjaga Lingkungan di Hari Bumi, dari Sumbang Pakaian hingga Pungut Sampah Teknologi Terbaru Kulkas Electrolux, Bisa Simpan Daging Segar Tanpa Perlu Thawing 6 Fakta Menarik Seputar Banjarnegara, dari 2 Kali Ulang Tahun sampai Es Dawet Ayu Pentingnya persoalan lingkungan kemudian digagas dengan hadirnya pandangan tentang fikih lingkungan fiqh al-Biah. Fikih tersebut merupakan seperangkat aturan perilaku ekologis manusia yang ditetapkan ulama yang berkompeten. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI, KH Ali Yafie memandang menjaga lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab kolektif atau fardhu kifayah. Hal itu disampaikan Rifqiya Hidayatul Mufidah dalam jurnal Supremasi Hukum. Fardhu kifayah diartikan bahwa selama permasalahan lingkungan belum dapat diselesaikan seluruh masyarakat wajib untuk terus berusaha dan tidak akan menggugurkan satu sama lainnya meskipun, kewajiban tersebut telah dilakukan oleh beberapa kelompok atau individu. Selain KH Ali Yafie, Direktur Pusat Studi Islam dan Lingkungan PSIL IAIN Walisongo Semarang, Mujiono Abdillah menilai persoalan menjaga lingkungan adalah kewajiban individu atau fardhu ain yang harus dipertanggungjawabkan dengan Tuhannya. Saksikan Video Pilihan di Bawah IniAndien bercerita tentang kegiatannya ketika berada di pantai dan memungut sampah. Ia menanamkan hal tersebut sebagai sesuatu yang seru untuk dilakukan, begitu juga dengan anak-anaknya. Simak penuturannya saat di Jakarta Selatan, Kamis 28/11.Alquran tentang LingkunganIlustrasi lingkungan Karsten WürthSelain hadis, tentu fikih lingkungan bersumber pada Alquran. Allah dengan tegas berfirman dalam QS Al-A'raf85, "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman." Selain itu, Allah juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 205,“Dan apabila ia berpaling dari kamu, ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukaikebinasaan”. Allah juga berfirman dalam QS Al-Araf ayat 56, "“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." Di luar tiga ayat dalam Alquran itu, masih ada beberapa firman Allah yang membicakan pentingnya memelihara lingkungan hidup. Hal itu menunjukkan pentingnya melestarikan lingkungan demi masa depan umat Listrik, Kantong Aman Bumi SenangInfografis Hemat Listrik, Kantong Aman Bumi Senang. Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
DalilTentang Kewajiban Terhadap Lingkungan. Firman Allah dalam Surat An-Nur ayat 45, menjelaskan bahwa Allah menciptakan berbagai jenis tumbuhan dan hewan dengan segala macam ragam. Lalu Allah menciptakan manusia. Artinya: Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya
Al Qur'an Surat Al Rum 41 – 42 ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. 41 Katakanlah Muhammad, “ Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah." 42 Kandungan Ayat. Suruhan Allah SWT kepada manusia agar melestarikan alam dan lingkungannya karena sudah diatur oleh Yang Mahakuasa. Penegasan Allah SWT bahwa berbagai kerusakan yang terjadi di darat dan di laut adalah akibat ulah atau perbuatan manusia, oleh karena itu hendaklah manusia menghentikannya mau kembali ke jalan yang benar yaitu dengan mengganti-kannya dengan perbuatan yang baik. Allah SWT menyuruh agar manusia mempelajari umat-umat terdahulu sejarah, banyaklah bencana yang menimpa kepada umat-umat terdahulu disebabkan mereka tidak menghiraukan seruan Allah, bahkan kebanyakan mereka ingkar dan musyrik kepada-Nya. Penjelasan Ayat. Qur’an Surat Al Ruum adalah surat yang ke 30 terdiri atas 60 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyyah. Dinamakan Ar Ruum karena pada permulaan surat ini yaitu ayat 2, 3, dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali. Pada Ar Rum ayat 41 – 42 menerangkan bahwa Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya adalah untuk dimanfaatkan oleh manusia demi kesejahteraan hidup dan kemakmurannya. Manusia diangkat sebagai khalifah di bumi yang diamanati agar menjaga kelestarian alam jangan sampai rusak. Manusia diperbolehkan menggali kekayaan alam, mengolahnya, dan memanfaatkan sebagai bekal beribadah kepada Allah dan beramal soleh. Namun kenyataannya karena manusia mempunyai sifat tamak, rakus, yang berlebihan sehingga penggalian alam itu tak terkendalikan yang berdampak menjadi bencana alam, seperti tanah longsor, banjir, alam menjadi tandus, kekeringan, alam menjadi gersang, dan udara tercemar dan lain sebagainya. Kerusakan alam itu akan berakibat pula kesengsaraan pada diri manusia itu sendiri. Oleh karena itu manusia disuruh mempelajari sejarah sebelumnya bahwa banyak manusia yang menjadi sengsara akibat mereka tidak mau lagi menghiraukan seruan Allah SWT, bahkan mereka kebanyakan berbuat musyrik dan kufur kepada Qur'an Surat Al A’ raf 56 – 58 وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. 56 Dialah yang meniupkan angina sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya hujan, sehingga apabila angina itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. 57 Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan, dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda kebesaran Kami bagi orang-orang yang bersyukur." 58 Kandungan Ayat. Allah SWT melarang kepada manusia untuk berbuat kerusakan di bumi, tetapi sebaliknya disuruh berdo’a agar menjadi orang yang baik muhsinin, kerena rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Penegasan Allah SWT bahwa Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa yang dapat mengatur angin yang membawa mendung sehingga turun hujan. Dengan air hujan itu dapat menumbuhkan tanaman-tanaman sehingga dapat berbuah. Begitu pula dengan hujan itu dapat berguna untuk semua makhluk yang ada di bumi. Kemahakuasaan Allah itu Dia juga dapat menghidupkan orang-orang yang telah mati besuk pada hari Kiamat sepertinya menghidupkan bumi yang tandus kemudian turun hujan sehingga tumbuh tanaman-tanamannya dan berbuah. Suruhan agar manusia mau bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepadanya, di tanah yang subur akan tumbuh tanaman yang baik, sedangkan tanah yang tandus tidak akan tumbuh tanamannya melainkan merana. Hal yang demikian itu sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Penjelasan Ayat. Qur’an surat Al A’raf adalah surat yang ke 7 terdiri dari 206 ayat termasuk golongan ayat-ayat Makkiyah. Surat ini termasut surat “Assab ’uthiwaal” tujuh surat yang panjang. Dinamakan “Al A’raf” karena perkataan Al A’raf yang terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A’raf yaitu tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka. Pada Al Qur’an surat Al A’raf ayat 56 Allah melarang manusia untuk berbuat kerusakan, baik di darat, di laut, di udara bahkan dimana saja. Karena kerusakan yang disebabkan ulah manusia itu akan membahayan pada tata kehidupan manusia sendiri, seperti kerusakan tata lingkungan alam, pencemaran udara, dan bencana-bencana alam lainnya. Pada surat tersebut Allah disuruh untuk berdo’a kepada Allah dan bersyukur atas karunia yang diberikan kepadanya, sehingga alam yang telah disediakan Allah itu mendatangkan rahmat dan manfaat serta nikmat yang besar bagi kehidupan manusia dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, sehingga manusia menjadi makhluk yang muhsinin. Pada Ayat 57-58 Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada umat manusia yang meniupkan angin sehingga turun hujan. Begitu pula Allah SWT menjadikan tanah yang dahulunya kering dan tandus menjadi subur sebab mendapat rahmat dari Allah itu sehingga tumbuh-tumbuhan jadi hidup subur dan berbuah, telur-telur ikan yang menempel di tanah bisa menetas menjadi ikan-ikan besar yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Begitu Allah mengibaratkan besuk pada hari kiamat Allah akan menghidupkan manusia kembali seperti hidupnya tumbuh-tumbuhan ketika turun hujan. Bagi kaum yang beriman mereka meyakininya dengan sepenuh hati dan menjadikan dirinya menjadi muhsinin yaitu manusia yang senantiasa berbuat kebaikan dan syakirin yaitu selalu bersyukur keda Allah SWT. Baca Juga Hadits-hadits Tentang Kelestarian Alam
\n lingkungan di sekitar kita adalah amanah allah yang harus
Polapengasuhan anak tidak lepas dari keberadaan orang tua dan keluarga. Mengingat keluarga yang menanamkan nilai, norma, kaidah, pranata sosial. bagi anak-anak mereka. Sehingga keberadaan keluar
p>Abstract THE PARENTS' ROLE IN EDUCATING CHILDREN SINCE INFANCY IN THE FAMILY. The child is a boon and mandate entrusted by God to His servant who will be asked for the responsibility in the Hereafter. The obligation as a parent is to provide education to children starting from an early age. The development of early childhood is strongly bound by the environment and the family. This paper aims to describe the role of parents to the education of children. The study in this paper uses literature study or library research method. The result of this study is that family is the first place where children get education. Children's character and personality is formed first in the family. Parents should have a concept or provision in educating their children that includes moral or character education, science education, religious education, be fair to the children, and give attention and affection to children. Parents become role models for their children. Therefore, the role of parents is very important in the development and formation of children's character from an early age. Anak merupakan anugerah dan sekaligus amanah yang dititipkan oleh Allah kepada hambaNya yang akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Kewajiban sebagai orang tua adalah memberikan pendidikan kepada anak yang dimulai sejak usia dini. Perkembangan pada anak usia dini sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Tulisan ini bertujuan untuk menjabarkan peran orang tua terhadap pendidikan anak. Kajian dalam tulisan ini menggunakan metode studi kepustakaan library research. Hasil dari kajian ini yaitu bahwa keluarga merupakan tempat pertama dimana anak memperoleh pendidikan. Karakter dan kepribadian anak dibentuk pertama kali di dalam keluarga. Orang tua hendaknya memiliki konsep atau ketentuan dalam mendidik anaknya yang meliputi pendidikan moral atau karakter, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan ilmu agama, bersikap adil terhadap anak, serta memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak. Orang tua menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya. Oleh sebab itu peran orang tua sangatlah penting dalam perkembangan dan pembentukan karakter anak sejak pada anak merupakan hal yang sangat penting dan memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap setiap aspek perkembangan anak. Pengasuhan pada anak pertama kali dimulai dalam lingkungan keluarga. Hal tersebut menyiratkan bahwa orang tua dan pendidik memiliki peranan yang penting dalam memberikan pengasuhan yang baik pada anak, khususnya sebagai upaya pendidikan inklusi bagi anak usia dini. Berdasarkan hal tersebut, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi pada guru dan orang tua terkait program pengasuhan positif melalui pelatihan dan upaya pelibatan orang tua. Program ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pengasuhan yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua dan juga sebagai upaya penguatan pendidikan inklusi bagi anak usia dini di lembaga PAUD. .
  • x1zkw2t336.pages.dev/555
  • x1zkw2t336.pages.dev/664
  • x1zkw2t336.pages.dev/40
  • x1zkw2t336.pages.dev/589
  • x1zkw2t336.pages.dev/661
  • x1zkw2t336.pages.dev/581
  • x1zkw2t336.pages.dev/480
  • x1zkw2t336.pages.dev/733
  • x1zkw2t336.pages.dev/449
  • x1zkw2t336.pages.dev/470
  • x1zkw2t336.pages.dev/825
  • x1zkw2t336.pages.dev/354
  • x1zkw2t336.pages.dev/14
  • x1zkw2t336.pages.dev/687
  • x1zkw2t336.pages.dev/851
  • lingkungan di sekitar kita adalah amanah allah yang harus