Tabi’at manusia menurut Al-Ghazali ada empat unsur yang menjelma dalam sifat yang dikenal dengan nama kebinatangan, kekasaran, kesyeitanan dan kemalaikatan (kesucian). Oleh karena itu, maka Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.27 Asmaul Sahlan berpendapat bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang Menurut Al-Ghazali secara alami manusia selalu membutuhkan orang lain; petani membutuhkan ikan yang ada pada nelayan, sebaliknya nelayan membutuhkan beras yang ada pada petani, dan lain sebagainya. Dalam memenuhi kebutuhan itu, manusia pun memerlukan tempat penyimpanan dan pendistribusian semua kebutuhan mereka.

Kasmali. (2015). Sinergi Implementasi antara Pendidikan Akidah dan Akhlak menurut Hamka. Jurnal Teologi, 15. Kesuma, D. (2012). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Khaliq, A. (2017). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Kitab Ayyuhal Walad; Konstruksi Pemikiran Al-Ghazali. Al-Ibrah, 25.

Menurut al-Ghazali fardhu kifayah ialah setiap ilmu yang tidak dapat dipungkiri bahwa tidak dibutuhkan dalam menegakkan urusan-urusan dunia seperti kedokteran, karena kedokteran itu suatu
rr Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter (Cet. I; Jogjakarta: 8 Relevansi Pemikiran Akhlak Al Ghazali dalam Kehidupan Sosial BAB I PENDAHULUAN Di era global sekarang ini, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadikan kehidupan manusia. secara teknologis memperoleh banyak kemudahan dalam hidup manusia1 untuk mengatasi berbagai
4. Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri { Seseorang yang Tidak Tahu (tidak berilmu), dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu} Dan menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Al-Ghazali menyebutkan dengan jelas tentang keharusan hubungan antara guru dengan muridnya, (15) juga tentang norma-norma yang harus dipegang teguh oleh guru dikala dia sedang menunaikan tugasnya. Dalam Kitab Ihya „Ulumuddin, Imam Al-Ghazali banyak mencetuskan pemikiran mengenai Adab/Etika Guru dan Murid dalam belajar mengajar. Sedang menurut Imam Ghazali (dalam Zainuddin, t.t.: 55-56) seorang guru mengamalkan ilmunya, lalu perkataannya karakter yang harus dipegangi Sebab di era modern kehidupan manusia akan .
  • x1zkw2t336.pages.dev/845
  • x1zkw2t336.pages.dev/839
  • x1zkw2t336.pages.dev/515
  • x1zkw2t336.pages.dev/667
  • x1zkw2t336.pages.dev/379
  • x1zkw2t336.pages.dev/844
  • x1zkw2t336.pages.dev/406
  • x1zkw2t336.pages.dev/165
  • x1zkw2t336.pages.dev/154
  • x1zkw2t336.pages.dev/891
  • x1zkw2t336.pages.dev/135
  • x1zkw2t336.pages.dev/86
  • x1zkw2t336.pages.dev/321
  • x1zkw2t336.pages.dev/424
  • x1zkw2t336.pages.dev/183
  • 4 karakter manusia menurut imam ghazali